Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Hukum Sholat Ied / Hari Raya Di Rumah Masing-Masing &Tata Cara Sholat Ied Di Rumah

Di Tulis oleh Abu Haitsam Fakhry

KAJIAN NIDA AL-ISLAM

بسم الله الرحمن الرحيم

AL-HAMDULILLAH:


DI SYARIATKANNYA SHOLAT IED


Para fuqaha’ sepakat bahwa shalat Ied itu disyariatkan. Imam al-Haramain asy-Syafi’i berkata dalam "نهاية المطلب” (2/611, Cet. Dar al-Minhaj):

[الأصل فيها الكتاب، والسُّنة، والإجماع.. ونقلُ صلاةِ العيد متواترٌ، والإجماعُ من الكافة منعقدٌ] اهـ.


[Sumber hukumnya adalah al-Quran, As-Sunnah, dan ijma'. Riwayat shalat Idul Fitri adalah mutawatir, dan ijma' dari selurah umat Islam telah terselenggarakn.] Selesai.

Ibn Qudamah al-Hanbali berkata dalam "Al-Mughni” (2/272, Cet. Perpustakaan Kairo):

[الأصلُ في صلاة العيد الكتاب والسُّنَّة والإجماع.. وأجمَع المسلمون على صلاة العيدين] اهـ.


[Dasar shalat Ied adalah Kitab, Sunnah dan Ijma’. Umat Islam sepakat atas di syariatkannya dua shalat Ied ]. Selesai.

SHOLAT IED ANTARA SUNNAH DAN WAJIB ?


Meskipun shalat Ied itu di syariatkan, namun para fuqaha berbeda pendapat tentang hukumnya antara Sunnah dan Wajib.:

PENDAPAT PERTAMA:


Mengatakan: bahwa shalat Ied adalah Sunnah yang ditekankan ( سنة مؤكدة ) ; Artinya: Sangat dianjurkan untuk mengamalkannya karena Nabi senantiasa mendawamkannya. Dan hukum meninggalkannya adalah makruh.

Ini adalah pendapat Madzhab Maliki, madzhab Syafi'i, salah satu pendapat dalam madzhab Hanafi, dan riwayat dari Imam Ahmad.

Al-Allaamah al-Khurashi al-Maaliki mengatakan dalam kitabnya " شرح مختصر الخليل” (2/98, cet. Dar al-Fikr):

[(ص) سُنِّ لعيد ركعتان لمأمور الجمعة من حل النافلة للزوال (ش) يعني: أنَّه اختلف في حكم صلاة العيد، فالمشهور كما قال أنها سنة عين. وقيل: كفاية. ويؤمر بها من تلزمه الجمعة] اهـ.


[(ص) Di sunnah kan dua rokaat untuk shalat Ied bagi orang yang diperintahkan shalat Jumat semenjak waktu boleh nya sholat sunnah hingga waktu tergrlincirnya matarahi ".(ش) artinya: Ini telah terjadi perbedaan pendapat dalam hukum shalat Ied. Maka pendapat yang Masyhur, seperti yang dia katakan: adalah Sunnah ‘Ain ( sunnah bagi setiap individu).

Dan ada yang mengatakan: "( Fardlu ) Kifayah”. Dan ( ada yang mengatakan pula ) bahwa itu diperintahkan bagi siapa pun yang wajib melakukan shalat Jumat.]

Dan Imam Al-Nawawi mengatakan dlm kitab "روضة الطالبين” di awal bab "صلاة العيدين” (3/70, Cet. Al-Maqtab Al-Islami):

[هي سنة على الصحيح المنصوص] اهـ.


[Ini adalah Sunnah sesuai dengan nash yang shahih].

PENDAPAT KEDUA: WAJIB


Ini pendapat Madzhab Hanafi. Namun di dalamnya terdapat perdebatan.

Dan Imam al-Sarakhshi al-Hanafi berkata dalam "المبسوط”: (2/37, cet. Dar al-Kutub al-Ilmiyya) berkata:

[واشتبه المذهب في صلاة العيد أنها واجبة أم سنة، فالمذكور في الجامع الصغير: إنها سنة؛ لأنه قال في العيدين: يجتمعان في يوم واحد فالأُوْلَى منهما سنة، وروى الحسن عن أبي حنيفة رحمهما الله تعالى: أنَّه تجب صلاة العيد على مَنْ تجب عليه صلاة الجمعة] اهـ.


[Mazhab samar-samar tentang hukum shalat Idul Fitri, apakah itu wajib atau sunnah ?.

Yang disebutkan dalam "Al-Jami Al-Saghir": "Ini adalah Sunnah ; Karena beliau berkata tentang dua hari raya: "Jika dua hari raya bertemu pada satu hari (yakni: Ied di hari Jum’at), Maka yang pertama dari keduanya adalah Sunnah. Dan Al-Hasan meriwayatkan dari Abu Hanifah "رحمهما الله تعالى”: Shalat Ied hukumnya wajib bagi orang yang wajib shalat Jum'at.]

PENDAPAT KE TIGA: FARDLU KIFAYAH.


Ini pendapat Madzhab Hanbali.


TEMPAT SHOLAT IED YANG PALING AFDHOL:


Para fuqaha juga berbeda pendapat tentang keutamaan tempat salat Idul Fitri:

PENDAPAT PERTAMA:


Jumhur para ulama berpendapat bahwa salat Idul Fitri di tempat terbuka dan tempat sholat di luar masjid itu lebih afdhol.

Ini adalah pendapat Madzhab Hanafi, Madzhab Maliki, dan Madzhab Hanbali, dan salah satu pendapat dalm Madzhab Syafi'i.

Dan mereka berdalil untuk itu dengan perbuatan Nabi ketika Beliau SAW shalat Ied di tempat terbuka.

Diriwayatkan dari Abu Sa‘id al-Khudri RA, bahwa ia berkata:

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَاْلأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى فَأَوَّلُ شَيْءٍ يَبْدَأُ بِهِ الصَّلاَةُ


Nabi Muhammad saw selalu keluar pada hari Idul Fitri dan hari Idul Adlha menuju lapangan tempat shalat, lalu hal pertama yang ia lakukan adalah salat … [HR. al-Bukhari no. 956 dan Muslim no. 1151 ].

Kecuali ketika hujan sedang turun, seperti yang diriwayatkan dari Abu Haurairah:

أَنَّهُ أَصَابَهُمْ مَطَرٌ فِي يَوْمِ عِيدٍ فَصَلَّى بِهِمُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلاَةَ الْعِيدِ فِي الْمَسْجِدِ


" Bahwa mereka (para Sahabat) pada suatu hari raya mengalami hujan, lalu Nabi saw melakukan salat bersama mereka di mesjid”.

[HR. Abu Dawud no. 1160, Ibnu Majah no. 1313, dan al-Hakim. Ia (al-Hakim) mengatakan: Ini adalah hadis sahih sanadnya (Al-Mustadrak, I:295, "Kitab al-‘Idain)].

PENDAPAT KEDUA:


Di antara para fuqaha ada yang berpendapat bahwa masjid lebih baik / lebih afdhal untuk shalat Ied jika masjid tsb luas untuk jamaah/.

Dan ini adalah mazhab Syafi'i, dan mereka berargumentasitu untuk itu: " bahwa masjid lebih baik karena kemulian dan kehormatannya ". ( Baca "المجموع للنووي” 5/26. Cet. Darul Fikr )


HUKUM SHOLAT IED DI RUMAH MASING-MASING

&

TATA CARANYA


Jumhur / mayoritas para ulama berpendapat: Boleh hukumnya sholat Ied di rumah masing-masing.

Ini berbeda dengan madzhab Hanafi yang mengatakan tidak boleh.

FATWA-FATWA PARA KONTEMPORER:


PERTAMA: FATWA MUFTI MESIR:


Mufti Agung Jumhuriyah Mesir menjelaskan:

وأوضح مفتي الجمهورية انه بناء على ذلك: فصلاة العيد سُنَّة مُؤكَّدة، ويستحب أن تكون في جماعةٍ مع الإمام سواء في المسجد أو الخلاء، فإذا وُجِد مانعٌ من اجتماع الناس كما هو الحال الآن من انتشار الوباء القاتل والذي يتعذَّر معه إقامة الجماعات؛ فإنه يجوز أن يُصلِّي المسلم العيد في البيت منفردًا أو مع أهل بيته، ويمكن إقامة تكبيرات العيد بصورة عادية كما لو كانت صلاة العيد في المساجد.


Sholat Idul Fitri adalah sunnah muakkadah, dan sangat dianjurkan untuk berjamaah dengan imam, baik di masjid maupun di luar di tanah terbuka.

Jika ada halangan untuk orang berkumpul, seperti yang terjadi sekarang, yaitu adanya penyebaran epidemi mematikan ( yakni COVID -19 ), yang membuat tidak memungkinkan untuk mendirikan jemaat ; maka dibolehkan bagi seorang muslim untuk salat Ied di rumah sendiri atau bersama keluarganya di rumahnya. Dan dimungkinkan untuk mengumandangkan takbiran Ied dan membacar takbir-takbir sholat Ied dengan cara biasa persis seolah-olah shalat Ied di masjid-masjid.

TATA CARA SHOLAT IED DI RUMAH


Masih dari pernyataan Mufti Agung Jumhuriyah Mesir:

وتكون صلاةُ العيد في البيت -بنفس صفة صلاة العيد المعتادة-، فيُصَلِّي المسلم ركعتين بسبع تكبييرات بعد الإحرام في الأولى قبل القراءة، وخمس تكبيرات في الثانية قبل القراءة، ثم يجلس للتشهد ويُسَلِّم، ولا تُسَنُّ الخُطْبَة بعد أداء الصلاة.


وعلى المسلم أن لا يَحْزَن ويخاف مِن ضياع الأجر فيما اعتاد فعله من العبادات لكن مَنَعه العذر؛ وذلك لأنَّ الأجر حاصلٌ وثابتٌ حال العُذْر، بل إنَّ التَعبُّدَ في البيت في هذا الوقت الذي نعاني فيه من تَفَشِّي الوباء يوازي في الأجر التَعبُّد في المسجد.


 Dan shalat Ied di rumah - dengan cara yang sama seperti shalat Ied yang biasa, yaitu:
Umat Islam shalat dua rakaat dengan tujuh takbir setelah Takbirotul Ihram pertama sebelum membaca al-Fatihah.

Dan lima takbir pada rakaat kedua sebelum bacaan al-Fatihah.

Kemudian dia duduk untuk tasyahud dan memberi salam.
Adapun khotbah, maka itu tidak disunnahkan setelah melakukan shalat Ied di rumah.

Seorang muslim tidak boleh merasa sedih dan takut kehilangan pahala ibadah-ibadah yang biasa ia lakukan, akan tetapi itu semua karena adanya udzur yang menghalanginya.

Dan yang demikian itu pahalanya akan didapatkan dan ditetapkan disebabkan kondisi adanya udzur. Bahkan Sebaliknya, beribadah di rumah pada saat-saat seperti ini, yaitu di saat kita sedang dilanda wabah epidemi setara dengan pahala beribadah di masjid”.

KEDUA: FATWA HAI’AH KIBARIL ULAMA DUBAI:


هيئة كبار العلماء بدبي تصدر فتوى عن حكم صلاة العيد وكيفية أدائها مع وضع كورونا


21 Mei 2020

Hay’ah Kibaaril Ulama Dubai mengeluarkan fatwa tentang hukum shalat Ied dan bagaimana melakukannya dalam situasi Corona

HUKUM SHOLAT IED DI RUMAH:


ومن سعة الشريعة المحروسة أنها وإن أعملت مقصدها الأساس في الحفاظ على الناس ودفع الضرر عنهم بإغلاق المساجد والمصليات حتى يفرج الله تعالى عن عباده ويرفع الضر عنهم؛ فإنها قد وسعت في أداء هذه الشعيرة الإسلامية بأدائها فرادى في البيوت أو مع الأسرة الصغيرة، فيصليها الرجل في بيته وتصليها المرأة في بيتها بكيفيتها المعروفة، عند الجمهور خلافا للأحناف- الذين لا يرون أداء صلاة العيد في البيوت.


Dan dari keluasan Syariah yang terjaga ini: jikalau diberlakukannya sebuah aturan maka tujuan dasar diterapkannya adalah dalam rangka melindungi umat manusia dan menangkal bahaya dari mereka, seperti dengan menutup masjid dan musholla-musholla, sampai Allah SWT membebaskan hamba-hamba-Nya dan menghilangkan bahaya dari wabah-wabah tsb.

Maka sesungguhnya ada keluasan dalam mengamalkan syiar Islam ini, bisa dengan melakukannya secara individu di rumah-rumah atau dengan keluarga kecil, sehingga laki-laki shalat di rumahnya dan perempuan shalat di rumahnya dengan cara yang sudah diketahui.
Ini adalah pendapat Jumhur ulama, berbeda dengan madzhab Hanafi - yang tidak berpendapat bolehnya pelaksanaan salat Ied di rumah – rumah.

TATA CARA SHOLAT IED DI RUMAH:


وصفتها -عند الجمهور - ركعتان بنية صلاة عيد الفطر، أو عيد الأضحى - في حينه- يكبر للإحرام، ثم يكبر التكبيرات الزوائد وهي سبع تكبيرات، يفصل بين كل تكبيرة وأخرى بقدر سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر.

وإن كبر ست تكبيرات أجزأه فهو مذهب السادة المالكية والحنابلة،

ثم بعد التكبيرات يشرع بقراءة الفاتحة والسورة، والأولى أن يقرأ بعد الفاتحة سورة الأعلى، وفي الثانية الغاشية، أو ما تيسر له،

فإذا قام إلى الركعة الثانية كبر التكبيرات الزوائد خمسا بعد تكبيرة القيام، ثم يقرأ الفاتحة والسورة، وبذلك يكون قد أدى صلاة العيد ونال أجرها، كاملا غير منقوص إن شاء الله تعالى.


Dan tata caranya -menurut Jumhur – adalah sbb:

Dua rakaat dengan niat shalat Idul Fitri, atau Idul Adha - pada saat itu - mengucapkan takbirotul Ihram, lalu mengucapkan takbir tambahan, yaitu tujuh takbir, yang masing-masing dipisahkan antara setiap takbir dan takbir lainnya dengan kadar waktu bacaan:

سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر


Artinya: "Maha Suci Allah, dan segala puji bagi Allah, dan tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar".

Jika dia mengucapkan enam takbir, itu sudah cukup, karena ini adalah pendapat Madzhab Maliki dan Hanbali.

Kemudian setelah takbir disyariatkan untuk membaca Al-Fatihah dan Surat, dan pada rakaat yang pertama adalah membaca Surat Al-Ala setelah Al-Fatihah, dan di Al-Ghaasyyah [ada rakaat kedua, atau surat apa saja yang mudah baginya,

Jika dia bangun untuk rakaat kedua, dia mengucapkan lima takbir tambahan setelah takbir berdiri, lalu membaca Al-Fatihah dan surah.

Dengan demikian, ia telah menunaikan ibadah shalat Ied dan dia menerima pahalanya, secara utuh dan tidak berkurang, insya Allah.

SUNAH-SUNAH IED:


سنن العيد

وأما بقية سنن العيد من التكبير المطلق الذي يشرع من حين أن يعلم بدخول هلال شهر شوال، إلى الشروع في صلاة العيد، والتكبير المقيد بعد الصلوات في الأضحى، فإن على المسلم والمسلمة أن يؤديه فرادى أو جماعات، فهو من آكد سنن العيد؛ فإنه شرع في العيد، والأمر فيه للندب اتفاقا، فتنبغي المحافظة عليه والإكثار منه.


TAKBIRAN:


Adapun Sunnah- Sunnah Ied yang lain, mulai dari takbiran mutlak yang ditetapkan sejak diketahuinya bulan Syawal, hingga dimulainya shalat Idul Fitri. Dan begitu juga takbiran muqoyyad setelah shalat Iedul Adlha.

Batasan takbiran setelah shalat Idul Adha, maka bagi pria dan wanita Muslim sebaiknya melakukannya baik secara individu atau kelompok, karena itu adalah salah satu dari Sunnah- Sunnah Ied yang muakkad, telah di syariaykan pada hari Raya. Dan perintah ini hukum sunnah sesuai kesepakatan para ulama, maka harus dipertahankan dan di perbanyak.

KHUTBAH:


أما خطبة العيد فليست شرطا لصحة الصلاة، بل تصح صلاة العيد بدونها، كمن يصلي العيد ثم ينصرف، فإن صلاته صحيحة باتفاق أهل العلم، ولا يطلب ممن يصليها في بيته حتى في الأحوال العادية أن يخطب لنفسه أو لمن يصلي بهم في بيته، وكالنساء اللاتي لا يشهدن صلاة العيد في المصليات والمساجد ويصلينها في بيوتهن، فإنه لا يُخطب لهن، وتصح صلاتهن، فمن يصلي العيد في هذا الوضع الاستثنائي من باب أولى.

فعلى المسلم الحريص على فضيلة صلاة العيد في بيته ألا يفوتها لكونها لا خطبة لها.


Adapun khutbah Ied tidak menjadi syarat sahnya shalat, melainkan shalat Ied sah tanpa dengannya, seperti orang yang shalat Ied lalu pergi, shalatnya sah menurut kesepakatan para ulama.

Orang yang shalat Ied di rumahnya, bahkan meskipun dalam keadaan normal, tidak dituntut untuk berkhuthbah untuk dirinya sendiri atau untuk orang-orang yang shalat bersama mereka di rumahnya.

Dan sama seperti halnya para wanita yang tidak menghadiri shalat Ied di musholla-musholla tempat terbuka dan masjid-masjid, lalu mereka sholat Ied di rumah mereka masing-masing, maka mereka tidak di tuntut untuk di khutbahi, dan shalat Ied mereka tetap Shah. Bahkan Siapa pun yang shalat Ied dalam situasi luar biasa ini, maka itu lebih utama.

Maka bagi Seorang Muslim yang sungguh-sungguh dalam mencari keutamaan shalat Ied di rumahnya sebaiknya jangan melewatkannya, meskipun tidak ada khotbahnya.

BAJU BARU DAN LAINNYA:


وأما بقية سنن العيد من الغسل والتطيب ولبس أحسن الثياب، وأكل التمرات قبل الصلاة في الفطر، فإنها سنن مقصودة في يوم العيد لذات اليوم وفضله، لا لأجل حضور الصلاة، فسواء أكان هناك حضور لصلاة العيد أم لا، حتى الحُيَّض والنفساء، فإنه يسن لهن الإتيان بهذه السنن.


Adapun sunnah-sunnah Ied yang lain seperti mandi, memakai wewangian, memakai pakaian terbaik, dan makan kurma sebelum shalat Idul Fitri, adalah sunnah yang dimaksudkan pada hari Ied pada dzat hari nya dan keutamaannya. Bukan karena menghadiri shalatnya, maka sama saja baik untuk mengahdiri shalat Idul Fitri ataupun tidak, bahkan wanita haid dan nifas, adalah sunnah bagi mereka untuk melakukan sunnah-sunnah tersebut.

UCAPAN SELAMAT HARI RAYA:


تهنئة العيد وصلة الأرحام


وأما التهنئة بالعيد وصلة الأرحام فإن الوضع في هذا العيد لا يختلف عن غيره، إلا من حيث عدم التواصل المباشر كما اقتضت ذلك التوجيهات الرسمية، فيهنئ المسلم أقاربه ومن يعرف ومن لا يعرف بطرق برامج التواصل الاجتماعي، ولا ينبغي كسر الحجر الصحي والتوجيهات الصحية والرسمية من أجل زيارات العيد، فكل إنسان يعذر قريبه وغيره، فللضرورة أحكامها، وكل إنسان عليه أن يحمي نفسه وغيره، فهذا هو الواجب الشرعي والنظامي الذي يتعين الالتزام به.

ودعت دائرة الشؤون الإسلامية والعمل الخيري الله العلي القدير أن يعجل بالفرج عن عباده ويرفع الضر عنهم بمنه وكرمه.


Tahni’ah Ied dan Silaturahmi


Adapun untuk mengucapkan selamat Hari Raya dan mempererat tali silaturrahim, maka situasi pada hari raya ini tidak berbeda dengan hari lainnya, kecuali dalam hal tidak adanya komunikasi langsung seperti yang dipersyaratkan oleh aturan resmi dari pemerintah.

Maka dengan adanya aturan ini Umat Islam mengucapkan selamat kepada kerabatnya,, baik kepada yang mereka yang kenal, maupun yang mereka tidak kenal, melalui metode program media sosial.

Dan tidaklah layak, mendobrak aturan karantina kesehatan dan arahan resmi pemerintah hanya karena kunjungan Hari Raya.

Maka Setiap orang harus saling memaklumi udzur kerabatnya dan orang lain, karena kondisi darurat memiliki hukum-hukum tersendiri. Dan setiap orang harus melindungi dirinya sendiri dan orang lain. Ini adalah kewajiban hukum Syar’i dan Undang-undang yang harus ditaati.

Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal kebajikan memohon dan berdoa kepada Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Kuasa agar mempercepat pembebasan hamba-hamba-Nya dan menghilangkan bahaya dari mereka dengan rahmat dan kemurahan hati-Nya.
Amiiin.




Posting Komentar

0 Komentar