Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

PERINTAH MEMPELAJARI ILMU PENGETAHUAN TENTANG PERGERAKAN "ANGIN", "AWAN" DAN "HUJAN".

Sambungan dari artikel
PERINTAH MEMPELAJARI ILMU PENGETAHUAN SELAIN ILMU AGAMA:

Di Tulis oleh Abu Haitsam Fakhri

KAJIAN NIDA AL-ISLAM
 
******
بسم الله الرحمن الرحيم



PENDAHULUAN

Dalam surat an-Nuur Allah SWT berfirman:

{ أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يُزْجِى سَحَابًۭا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُۥ ثُمَّ يَجْعَلُهُۥ رُكَامًۭا فَتَرَى ٱلْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَٰلِهِۦ وَيُنَزِّلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مِن جِبَالٍۢ فِيهَا مِنۢ بَرَدٍۢ فَيُصِيبُ بِهِۦ مَن يَشَآءُ وَيَصْرِفُهُۥ عَن مَّن يَشَآءُ ۖ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِۦ يَذْهَبُ بِٱلْأَبْصَٰرِ. يُقَلِّبُ اللَّهُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَعِبْرَةً لِأُولِي الْأَبْصَارِ}

Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu Dia menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya dan Dia (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran es) itu kepada siapa yang Dia kehendaki dan dihindarkan-Nya dari siapa yang Dia kehendaki. Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan.

Allah membolak-balikan malam dan siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan yang tajam. (QS. An-Nur: 43-44)

Dan Allah SWT berfirman:

وَهُوَ ٱلَّذِى يُرْسِلُ ٱلرِّيَٰحَ بُشْرًۢا بَيْنَ يَدَىْ رَحْمَتِهِۦ ۖ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَقَلَّتْ سَحَابًۭا ثِقَالًۭا سُقْنَٰهُ لِبَلَدٍۢ مَّيِّتٍۢ فَأَنزَلْنَا بِهِ ٱلْمَآءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِۦ مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ ۚ كَذَٰلِكَ نُخْرِجُ ٱلْمَوْتَىٰ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. (QS. Al-A’raf: 57)

Dan Allah SWT berfirman:

﴿ وَهُوَ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً طَهُورًا * لِنُحْيِيَ بِهِ بَلْدَةً مَيْتًا وَنُسْقِيَهُ مِمَّا خَلَقْنَا أَنْعَامًا وَأَنَاسِيَّ كَثِيرًا * وَلَقَدْ صَرَّفْنَاهُ بَيْنَهُمْ لِيَذَّكَّرُوا فَأَبَى أَكْثَرُ النَّاسِ إِلَّا كُفُورًا ﴾ [الفرقان: 48 – 50].

Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih, agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak

Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu diantara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (dari padanya); maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat). (QS. Al-Furqon: 48-50).

Dan Allah SWT berfirman:

﴿ اللَّهُ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي السَّمَاءِ كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ ﴾ [الروم: 48]

Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya; mudah-mudahn kamu bersyukur. (QS. Ar-Ruum: 48)

Dan Allah SWT berfirman:

﴿ أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَلَكَهُ يَنَابِيعَ فِي الْأَرْضِ ثُمَّ يُخْرِجُ بِهِ زَرْعًا مُخْتَلِفًا أَلْوَانُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَجْعَلُهُ حُطَامًا إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِأُولِي الْأَلْبَابِ ﴾ [الزمر: 21]

Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (QS. Az-Zumar: 21).

Dan Allah SWT berfirman:

﴿ وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْ بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهُ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ ﴾ [الشورى: 28].

Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji. (QS. Asy-Syuura: 28)

Dikutip dari Kompasiana.com dengan judul

"Awan Cumulonimbus dalam Al Qur’an dan Penjelasan Pakar".

Setelah musibah yang menimpa AirAsia QZ8501, CUMULONIMBUS menjadi sangat terkenal. Lantas bagaimana informasi tentang awan ini di dalam Al Quran? Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

{ أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ جِبَالٍ فِيهَا مِنْ بَرَدٍ فَيُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَصْرِفُهُ عَنْ مَنْ يَشَاءُ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالْأَبْصَارِ}

“Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan,” (QS An-Nuur: 43).

Ustadz Rofi’ Munawar dalam Kaleidoskop Dunia Islam 2014 di Masjid Namira Lamongan, Rabu (31/12/2014) malam menilai ayat ini menjelaskan tentang awan cumulonimbus (Ibnu K., 2015)

Subhanallah… Terus bagaimana penjelasan ilmiah tentang awan ini?

Berikut adalah penjelasan khusus Prof. Handoko pakar Geofisika dan Meteorologi FMIPA IPB tentang awan ini. Catatan: Saat ini Prof. Handoko adalah salah satu Direktur di SEAMEO BIOTROP yang berbasis di Bangkok.

Cumulonimbus adalah salah satu bentuk awan sedangkan awan merupakan kumpulan butir-butir air atau es yang melayang-layang di udara. Awan bukan hanya uap air karena jika hanya uap air maka tidak akan terlihat oleh mata.

Cumulonimbus berasal dari kata "cumulus" yaitu awan rendah pada ketinggian hingga sekitar 2000 m dan "nimbus" yang artinya raksasa atau besar.

Klasifikasi awan secara umum dibagi menjadi tiga yaitu (1) awan rendah yaitu cumulus dan stratus pada ketinggian sekitar 1000-2000 m, (2) awan menengah yang umumnya diberi kata "alto" seperti altocumulus dan altostratus, dan (3) awan tinggi yang biasanya berkaitan dengan kata "cirro" seperti awan cirrus, cirrostratus dan cirrocumulus.

Ketinggian 2000 m adalah tinggi dasar awan (Cloud Level Condensation) sedangkan puncak Cb bisa sampai setinggi awan-awan tinggi (Cirrus) atau puncak troposfer (lebih 10 000 m).

Awan dapat terbentuk jika permukaan bumi (daratan atau lautan) menerima energi radiasi matahari yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap dan energi tersebut disimpan sebagai "energi laten dalam uap air".

Syarat terpenting pembentukan awan apabila udara bergerak ke atas (ke tekanan yang lebih rendah) sehingga suhu udara semakin rendah dan pada ketinggian tertentu yang disebut "Cloud Level Condensation" (CLC) mulailah terjadi kondensasi uap air tersebut menjadi butir-butir air atau es (udara di ketinggian 10 000 m dapat mencapai -40 oC sedang es terbentuk pada +4oC).

Ketinggian CLC tersebut merupakan dasar awan. Syarat pembentukan butir air/es disamping suhu dan uap air itu sendiri adalah "inti kondensasi" tempat berpegang uap air tersebut menjadi butir air/es. Di alam, inti kondensasi adalah debu atau garam-garam halus yang melayang-layang di atmosfer.

Teknologi hujan buatan pada prinsipnya adalah menebarkan inti kondensasi yang juga bersifat higroskopis untuk menyedot uap air tersebut berupa garam-garam yang telah digiling hingga ukuran mikro

Jika selama perjalanan udara yang berisi uap air ke atas tersebut tidak ditemukan inti kondensasi, maka semakin tinggi altitude kelembabannya bisa mencapai lebih 100%, bahkan dapat mencapai 400% (yang disebut super-cooled water).

Sebaliknya jika energi untuk penguapan air di permukaan bumi (lautan) sangat besar, sehingga uap air yang dikandung udara sangat banyak, dan udara lembab yang naik tersebut selalu memperoleh inti kondensasi maka butir-butir air akan selalu terbentuk ditambah dorongan terhadap massa udara untuk naik ke atas oleh energi laten yang dilepaskan menjadi panas terasa (sensible heat) selama proses kondensasi, sampai ketinggian awan menengah maupun awan tinggi.

Dalam hal ini awan cumulus telah berkembang menjadi sangat besar mulai dari dasarnya di ketinggian awan rendah hingga mencapai puncaknya di ketinggian awan tinggi, yang selanjutnya awan raksasa ini disebut "cumulonimbus".

Berapa jumlah energi laten yang dilepas kembali ke atmosfer selama proses kondensasi dari uap menjadi butir-butir air atau es?

Bayangkan jika cumulonimbus tersebut menjadi hujan seluas 1000 ha dengan curah hujan 50 mm saja, maka volume air yang jatuh adalah = 1000 x 10 000 m2 x 50/1000 m = 500 000 m3 = 500 000 ton = 500 juta kg. Jika panas laten yang dilepaskan adalah 2.3 mega Joule/kg, maka panas laten yang dilepaskan dalam awan comulonimbus adalah 2.3 MJ/kg x 5 juta kg = 11.5 x 1012 joule atau 11,5 juta MJ.

Dengan jumlah energi yang besar tersebut, maka akan terjadi turbulensi udara dalam awan cumulonimbus yang menghasilkan aliran listrik bagaikan turbin bendungan pembangkit tenaga listrik yang sangat besar. Besarnya energi listrik yang dihasilkan, menyebabkan terjadi lompatan elektron dari permukaan bumi ke dasar awan berupa kilat/halilintar.

Dalam penutupan penjelasannya Prof. Handoko mengatakan: "memang tidak mengherankan jika cumulonimbus sangat ditakuti oleh para pilot dan mereka seharusnyalah memang menghindari awan raksasa ini".

SUMBER:
  1. Catatan khusus Prof. Handoko tentang awan Comulonimbus: bersamadakwah.net
  2. kompasiana.com

FAKTA ILMIYAH AIR PERTAMA DI BUMI DITURUNKAN DARI LANGIT

بسم الله الرحمن الرحيم

Bagaimana yang dimaksud dengan ayat al-Qur’an bahwa Allah menurunkan air dari langit ?

Allah SWT berfirman:

{ وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّاهُ فِي الْأَرْضِ ، وَإِنَّا عَلَىٰ ذَهَابٍ بِهِ لَقَادِرُونَ }

Dan Kami turunkan air dari langit dengan kadar yang sesuai; lalu Kami menempatkannya di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa untuk membuat air itu pergi meninggalkan nya (menghilangkan dari bumi). (QS. Al-Mukminun: 18)

Ilmu pengetahuan modern masih kebingungan tentang sumber air pertama yang ada di planet bumi ini.

Teori-teori modern sepakat bahwa planet Bumi dan kumpulam planet-planet tata surya terbentuk karena akumulasi ASAP yang dihasilkan dari ledakan bintang raksasa dalam suatu peristiwa. disebut SUPERNOVA, dan karena pengaruh daya gravitasi, partikel unsur-unsur mulai menumpuk satu sama lain.

Beberapa juta atau miliaran tahun kemudian, tata surya terbentuk, termasuk planet Bumi.

Allah SWT berfirman dalam Surat Fush-shilat:

قُلْ أَئِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي خَلَقَ الْأَرْضَ فِي يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَنْدَادًا ۚ ذَٰلِكَ رَبُّ الْعَالَمِينَ

9.Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam".

وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِنْ فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاءً لِلسَّائِلِينَ

10. Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.

ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ائْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ

11. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan ASAP, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".

فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَىٰ فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا ۚ وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

12.Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (QS. Fush-shilat: 9-12).

ADA DUA PENDAPAT TENTANG TEORI ASAL USUL AIR DI BUMI:

PENDAPAT TEORI PERTAMA:

Yaitu yang menyatakan bahwa Air di Bumi bukan dari Langit, tapi dari Bumi itu sendiri dan sudah ada sejak awal terciptanya bumi.

Teori ini adalah terori yang sudah lama dikenal hingga saat ini tentang sumber air didasarkan pada kenyataan bahwa air itu melekat pada bebatuan dan terakumulasi oleh gravitasi, dan setelah permukaan bola bumi mendingin, uap air menebal dan jatuh dalam bentuk hujan, yang membentuk lautan.

Di sana ada massa bebatuan yang berada di atas lautan yang disebut Pangea, dan yang kemudian terjadi peretakan, pembelahan dan pencerai beraian yang menyebabkan terbentuknya benua-benua sekarang.

PENDAPAT TEORI KEDUA:

Yaitu yang menyatakan bahwa Air pertama di Bumi diturunkan dari langit. Bumi pada awal terbentuknya masih belum ada air, lalu Allah turunkan dari Langit.

Teori kedua ini didasarkan pada fakta ilmiyah bahwa air terbentuk dan sudah ada sebelum pembentukan tata surya.

Dan pada masa tahapan kondensasi (penebalan) dan akumulasi, bola bumi belum dapat menahan air karena adanya tumbukan-tumbukan yang hebat, seperti suhu panas permukaan bumi mencapai beberapa ribu derajat Celcius, yang berarti bahwa air saat itu dalam keadaan gas (uap).

Selain itu, Bumi pada tahap awal pembentukannya belum memiliki atmosfer, dan hal yang sama berlaku untuk planet-planet lainnya hingga orbit Mars.

Setelah Bumi terbentuk, ia "dibombardir" oleh komet-komet atau meteor-meteor yang kaya akan air dan mengandung banyak air, yang membentuk samudra-samudra dan lautan-lautan.

Dalam hal ini Allah Sang Pemrakarsa penciptaan langit dan bumi, berfirman dalam ayat berikut: 

{ وَأَنزَلْنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّٰهُ فِي ٱلأَرْضِ وَإِنَّا عَلَىٰ ذَهَابٍ بِهِ لَقَٰدِرُونَ}

“Dan Kami turunkan air dari langit sesuai dengan kadar yang dibutuhkan ; lalu Kami menempatkannya di bumi. Dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa untuk membuat air itu pergi meninggalkan nya (menghilangkannya dari bumi)”. (QS. Al-Mukminun: 18)

Tafsirnya: adalah air itu dari langit.

Dan mengenai firman-Nya:

{ وَإنَّا علـى ذهابٍ بِهِ لَقادِرُونَ}

dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa untuk membuat air itu pergi meninggalkan nya (menghilangkan dari bumi). (QS. Al-Mukminun: 18)

Imam ath-Thobari berkata: Allah Ta'ala, berfirman:

وإنا علـى الـماء الذي أسكناه فـي الأرض لقادرون أن نذهب به فتهلكوا أيها الناس عطشاً وتـخرب أرضوكم، فلا تنبت زرعاً ولا غرساً، وتهلك مواشيكم، يقول: فمن نعمتـي علـيكم تركي ذلك لكم فـي الأرض جاريا

Dan sesungguhnya kami terhadap air yang kami tempatkan di bumi, maka kami sunguh mampu bagi kami untuk memnghilangkan nya ; maka kalian akan binasa, wahai para manusia karena kehausan, dan bumi kalian akan mejadi rusak ; maka tidak bisa menumbuhkan tanam-tanaman dan tumbuh-tumbuhan, dan ternak-ternak kalian menjadi binasa “. Dia berfirman: maka sebagian kenikmatan dariku atas kalian adalah aku tinggalkan air itu untuk kalian mengalir di bumi “. (Baca: Tafsir ath-Thobari 20/19)

[Dan firmannya:
﴿وَأَنزَلْنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءًۢ بِقَدَرٍ﴾

“ Dan Kami turunkan air dari langit sesuai dengan kadar yang dibutuhkan “.

Ibnu Katsir berkata tentang tafsirnya:

أي: بحسب الحاجة؛ لا كثيراً فيفسد الأرض والعمران، ولا قليلاً فلا يكفي الزروع والثمار، بل بقدر الحاجة إليه من السقي والشرب والانتفاع به.

"Yaitu: sesuai dengan kebutuhan; Tidak terlalu banyak, sehingga merusak tanah dan bangunan, juga tidak terlalu sedikit, sehingga tidak cukup untuk tanaman dan buah-buahan, tetapi sesuai dengan yang dibutuhkan untuk menyiram, minum dan mengambil manfaat darinya. [ baca: Tafsir Ibnu Katsir: 3/235]]

Ini berarti bahwa air pada awalnya tidak ada di bumi, tetapi Allah SWT menurunkan air dari langit dengan kadar yang tepat dan menempatkannya di bumi.

Dan konteks serupa disebutkan pula dalam surat al-Baqarah: 164:

{ إِنَّ فِي خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلأَرْضِ وَٱخْتِلاَفِ ٱللَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ وَٱلْفُلْكِ ٱلَّتِي تَجْرِي فِي ٱلْبَحْرِ بِمَا يَنفَعُ ٱلنَّاسَ وَمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مِن مَّآءٍ فَأَحْيَا بِهِ ٱلأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَآبَّةٍ وَتَصْرِيفِ ٱلرِّيَاحِ وَٱلسَّحَابِ ٱلْمُسَخَّرِ بَيْنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلأَرْضِ لآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ }

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi ; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang berakal “. (QS. al-Baqarah: 164).

Dengan ayat ini di mana Allah Ta’ala menjelaskan kepada kita bahwa bumi dulunya mati, lalu Allah menghidupkannya dengan air. Allah SWT berfirman:

{ اَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَا ۗ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ }

Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulunya menyatu, kemudian Kami belah (pisahkan) antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman? (QS. Al-Anbiya': 30)

Seperti yang Allah Ta’ala jelaskan pula kepada kita dengan apa yang tidak dapat diragukan, yaitu perbedaan antara firmannya:

{ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مِن مَّآءٍ }

" Allah turunkan dari langit berupa air "

dan firmanya :

{ ٱلسَّحَابِ ٱلْمُسَخَّرِ بَيْنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلأَرْضِ }
" dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; "

Dimana awan itu bukan langit, melainkan antara bumi dan langit.

PENDAPAT TEORI YANG PALING KUAT berdasarkan nash al-Qur’an dan fakta ilmiyah:

Tampaknya TEORI KEDUA, yang mengatakan bahwa air di bumi itu awalnya diturunkan dari langit, dan air sudah ada di langit sebelum terbentuknya matahari dan planet-planet, teori ini lebih dekat dengan apa yang Allah SWT uraikan kepada kita dalam Surat Hud: 7:

{ وَهُوَ ٱلَّذِي خَلَق ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى ٱلْمَآءِ }

Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air. (QS. Hud: 7).

di mana tafsir nya dan tafsir firman-Nya “dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air”, YAKNI: sebelum Dia menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya. Dan setelah bumi terbentuk, lalu Allah menurunkan air ke atasnya.

[Dan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dalam (Sahihnya) dari Abdullah bin Amr bin Al-‘Aash, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:

"‏ كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ - قَالَ - وَعَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ ‏"‏

"Allah telah menetapkan kadar semua mahluk 50 ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi, dan Arsy Allah berada di atas air." (HR. Muslim no. 2653)].

===*****====

MAKALAH ILMIYAH TENTANG AIR TURUN DARI LANGIT

Untuk memperkuat pendapat teori yang kedua ini, penulis akan sebutkan sebuah artikel berbahasa arab yang telah diterjemahkan oleh penulis sendiri, yaitu sebuah artikel yang berjudul:

نزول الماء من السماء.. حقيقة علمية وقرآنية

AIR TURUN DARI LANGIT.... FAKTA ILMIYAH DAN SESUAI NASH AL-QUR’AN

بقلم عبد الدائم الكحيل
karya Abdul-Daa’im Al-Kuhail

“ Air adalah zat yang membedakan planet kita dan memberinya warna biru ketika kita melihatnya dari luar angkasa. Air adalah asal mula kehidupan di bumi, dan air adalah zat yang tanpanya manusia tidak akan pernah bisa hidup!

Air menutupi lebih dari 70 persen permukaan bumi, dan membentuk lebih dari 70 persen tubuh kita, dan air terdiri dari hidrogen dan oksigen.

Para ilmuwan mengatakan bahwa hidrogen adalah unsur pertama yang terbentuk di alam semesta karena merupakan salah satu unsur paling ringan di alam semesta.

Adapun oksigen adalah unsur (elemen) yang kedelapan dari 99 unsur-unsur yang tetap stabil di alam semesta. Kedua unsur ini terbentuk di galaksi yang jauh, dan kemudian kedua-duanya dibawa dengan meteor dan komet yang membombardir Bumi dalam jumlah besar selama jutaan tahun, yaitu empat ribu juta tahun yang lalu.

Meteorit yang jatuh ke bumi biasanya sarat dengan jejak air dan jejak kehidupan, dan inilah yang dicatat para ilmuwan ketika menganalisis beberapa meteorit yang baru jatuh yang menembus atmosfer dan mencapai permukaan bumi.

Meteorit ini juga menabrak bulan dan membuatnya berlubang saking kerasnya, tetapi air tidak dapat bertahan di permukaan bulan karena gravitasinya yang rendah.

Sementara Bumi, Allah menciptakannya dengan kadar ukuran (مقادير) yang tepat yang menyebabkan gravitasi yang tepat untuk menarik air dari meteorit ini dan menyimpannya di permukaannya tanpa kembali beterbangan ke luar angkasa.

Seiring dengan zaman, Bumi menerima jutaan meteorit dan beberapa komet juga menabrak Bumi, dan komet biasanya memiliki ekor salju, sehingga Bumi menerima sejumlah besar air yang membentuk samudra-samudra dan lautan-lautan, dan berkontribusi pada pembentukan atmosfer..

Sebuah penelitian ilmiah baru (tahun 2012) yang diterbitkan di situs luar angkasa Amerika menegaskan bahwa air Bumi berasal dari sumber yang sama dengan air Mars, setelah mempelajari sifat air di kedua planet. Dengan mempelajari dan menganalisis meteorit yang berasal dari Mars.

Sejumlah penelitian ilmiah menegaskan keberadaan sejumlah besar air yang tersebar di luar angkasa dalam bentuk salju yang didistribusikan di tata surya kita dan dalam debu antar bintang, di mana para ilmuwan telah menemukan bahwa asap kosmik mengandung molekul air yang melekat pada atomnya.

Meteor-meteor tsb datang ke Bumi miliaran tahun yang lalu, sarat dengan jumlah air dan besi, sehingga para ilmuwan hari ini menegaskan bahwa air turun dari langit juga besi...

Subhanallah, inilah yang diisyaratkan oleh ayat-ayat Alquran, Allah Ta’aala berfirman:

وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّاهُ فِي الْأَرْضِ ۖ وَإِنَّا عَلَىٰ ذَهَابٍ بِهِ لَقَادِرُونَ

Dan Kami turunkan air dari langit dengan kadar yang sesuai; lalu Kami menempatkannya di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa untuk membuat air itu pergi meninggalkan nya (menghilangkan dari bumi). (QS. Al-Mukminun: 18)

[ Tambahan dari penulis: Dan Allah SWT berfirman:


{ وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ }

Dan Kami TURUNKAN BESI yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) “. (QS. Al-Hadiid: 25) PEN.]

Dengan demikian jelas bahwa air yang kita lihat di sekitar kita telah turun dari langit, dan karena itu kita menemukan Al - Qur'an selalu menekankan fakta hakiki ini dengan firman Allah yang Haq:

{ وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّاهُ فِي الْأَرْضِ ۖ وَإِنَّا عَلَىٰ ذَهَابٍ بِهِ لَقَادِرُونَ }

Dan Kami turunkan air dari langit dengan kadar yang sesuai; lalu Kami menempatkannya di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa untuk membuat air itu pergi meninggalkan nya (menghilangkan dari bumi). (QS. Al-Mukminun: 18)

Dan demikianlah, banyak ayat-ayat yang menggunakan bentuk kata: “ Menurunkan air dari langit”.

Pembaca yang budiman, renungkanlah bagaimana ayat mulia itu datang untuk menegaskan bahwa air yang diturunkan Allah dari langit agar menetap di bumi, dan jika seandainya gravitasi bumi sedikit lebih kecil darinya, air itu akan pergi dan terbang ke luar angkasa.

Dan juga jika gravitasi bumi itu berlebihan, terlalu besar untuk kadar yg dibutuhkan atau lebih besar dari itu, maka bumi akan menangkap sejumlah besar air, maka air akan membanjiri permukaan bumi dan bumi pun tidak akan layak untuk kehidupan.

[ Tambahan Penulis: Allah SWT berfirman:

{ وَٱلسَّمَآءِ ذَاتِ ٱلرَّجْعِ }

“Demi langit yang memiliki daya tarik mengembalikan sesuatu (gravitasi)”. (QS. At-Thooriq: 11) PEN.]

Tetapi mungkin ada orang yang mengatakan: Bahwa ada ayat-ayat yang berbicara tentang air yang turun dari awan, dan awan itu jatuh di atmosfer bumi, lalu bagaimana mungkin air itu turun dari langit?

Kami jawab: Bahwa salah satu kehebatan mukjizat Al-Qur’an adalah bahwa ayat tersebut memberi kita banyak makna, dan semuanya benar.

Air pertama kali yang ada di bumi, Allah menurunkannya dari langit, dan menetapkannya di bumi, karena ukuran besarnya bumi cocok untuk penempatan air di dalamnya.

Demikian juga, Allah menjadikan atmosfer sebagai langit bagi kita, karena langit itu adalah atap. Allah SWT berfirman:

{ وَجَعَلْنَا السَّمَاءَ سَقْفًا مَحْفُوظًا وَهُمْ عَنْ آَيَاتِهَا مُعْرِضُونَ }

“Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang dijaga, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya “. (QS. Al-Anbiyaa: 32).

Di sini ayat tersebut mengacu pada ATMOSFIR yang melindungi bumi dari sinar kosmik dan sinar ultraviolet yang merusak dan berbahaya, yang jika sampai ke tubuh kita akan membakarnya, juga melindungi bumi dari miliaran meteor, batu-batu, dan radiasi yang mempengaruhi bumi., maka dengan demikian atmosfir menjauhkan semua itu dan mencerai beraikannya. Dan melalui atmosfir ini Allah SWT memelihara kehidupan bagi kita di bumi.

Ketika Allah SWT berfirman:

{ وَهُوَ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً طَهُورًا * لِنُحْيِيَ بِهِ بَلْدَةً مَيْتًا وَنُسْقِيَهُ مِمَّا خَلَقْنَا أَنْعَامًا وَأَنَاسِيَّ كَثِيرًا * وَلَقَدْ صَرَّفْنَاهُ بَيْنَهُمْ لِيَذَّكَّرُوا فَأَبَى أَكْثَرُ النَّاسِ إِلَّا كُفُورًا }

Dialah yang mengirimkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat suci (bersih).

agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.

Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu diantara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (dari padanya); maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat). (QS. Al-Furqoon: 48-50).

Ayat ini berbicara tentang air yang turun dari awan, tetapi mengandung petunjuk tersembunyi bahwa asal mula air turun dari langit, dan Al-Qur’an adalah kitab yang agung dan mengandung banyak isyarat-isyarat yang samar-samar dan tersembunyi.

Dan dengan berikutnya, kita dapat menganggap bahwa ungkapan:

{ وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً }

“Dan kami turunkan air dari langit “.

Ini mencakup dua arti:

Pertama: adalah bahwa air turun dari langit yang di dalam atmosfer, karena atmosfer adalah langit bagi kita.

Dan yang kedua: adalah bahwa air itu awal mulanya turun dari langit dari luar angkasa lalu menetap di bumi.

Jadi ketika para ilmuwan baru-baru ini melihat banyak tanda dan sinyal untuk turunnya air dari langit dan air itu datang dari luar angkasa, dan kita melihat bahwa Al - Qur'an berisi beberapa sinyal yang mengkonfirmasi hal ini, maka ini menunjukkan adanya keserasian antara ilmu pengetahuan (sains) dengan Al - Qur'an. Allah Ta’aala berfirman:

{ أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا }

Maka apakah mereka tidak mentadabburi (memperhatikan) Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (QS. An-Nisaa: 82).

Ada penemuan ilmiah yang mengatakan bahwa alam semesta mengandung sejumlah besar bintang yang membuang air !

Para ilmuwan telah menemukan sebuah bintang yang berjarak 750 tahun cahaya dari kita yang memuntahkan banyak air (setiap detik ia memuntahkan jumlah air yang diperkirakan 100 juta kali lipat dari kandungan air di Sungai Amazon). Air ini sangat panas, dengan suhu lebih dari 100.000 derajat Celcius.

Akhirnya, kami ingin menunjukkan bahwa para ilmuwan baru-baru ini (sejak tahun 2010) mulai menemukan air di langit, dan menemukan sebuah bintang yang dikelilingi oleh sejumlah besar uap air panas, dan mereka menyatakan pendapat bahwa air telah ada sejak awal penciptaan dan menyertai proses pembentukan langit dan bumi!

Artinya, miliaran tahun yang lalu.

Inilah yang diisyaratkan oleh Al-Qur'an dalam sebuah ayat yang mulia.

Allah Yang Mahakuasa berfirman:

{ وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَلَئِنْ قُلْتَ إِنَّكُمْ مَبْعُوثُونَ مِنْ بَعْدِ الْمَوْتِ لَيَقُولَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَذَا إِلَّا سِحْرٌ مُبِينٌ }

Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari (enam masa), dan adalah ‘Arasy-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kalian yang lebih baik amalnya, dan jika kalian berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kalian akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata". (QS. Hud: 17).


Maka kalian lihatlah bersamaku pada firman Allah:

{ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ }

“Dia menciptakan langit dan bumi”

dan pada saat yang sama Dia berfirman:

{ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ }

“ Dan Arsy-Nya berada di atas air”

yang berarti bahwa air telah ada selama penciptaan langit dan bumi dan ini adalah apa yang para ilmuwan konfirmasikan pada hari ini, Subhaanallaah !!!
=======

Diterjemahan : oleh Abu Haitsam Fakhry dari Artikel karya Abdul-Daa’imm Al-Kuhail yang berjudul:

نزول الماء من السماء.. حقيقة علمية وقرآنية
Air turun dari langit..fakta ilmiah dan Al-Qur'an

Referensi:

  1. Water on Mars and Earth Had Similar Origins, space.com
  2. Origin of water on Earth, wikipedia.org
  3. New theory on the origin of water on Earth, http://phys.org/news/2010-12-theory-earth.html
  4. Solar System Ice: Source of Earth’s Water: sciencedaily.com
  5. earthsky.org
  6. 5. Scientists discover recipe for water in space: edition.cnn.com
  7. 6. Star Found Shooting Water “Bullets”.: news.nationalgeographic.com

Posting Komentar

0 Komentar