Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

MUKJIZAT AL-QURAN TENTANG API DALAM LAUTAN

Di Susun Oleh Abu Haitsam Fakhry

KAJIAN NIDA AL-ISLAM

*****

Photo: Fakta Ilmiah adanya api dalam Lautan.


====

بسم الله الرحمن الرحيم

Adapun dalil yang menunjukan adanya nyala api dalam lautan, adalah sbb:

-----

Pertama: Allah SWT berfirman:

﴿ وَالطُّوْرِۙ. وَكِتٰبٍ مَّسْطُوْرٍۙ. فِيْ رَقٍّ مَّنْشُوْرٍۙ. وَّالْبَيْتِ الْمَعْمُوْرِۙ. وَالسَّقْفِ الْمَرْفُوْعِۙ. وَالْبَحْرِ الْمَسْجُوْرِۙ

"1. Demi gunung (Sinai), 2. dan kitab yang ditulis, 3. pada lembaran terbuka, 4. demi Baitul Ma'mur (Kakbah), 5. demi atap yang ditinggikan (langit), (6) dan demi laut yang di dasarnya terdapat nyala api." (QS At-Tur Ayat 1–6)

Makna: سَجَرَ – يَسْجُر – سَجْرا: menyalakan, mengisi, memenuhi, meluap, menuangkan dan mengirimkan ".

Begitu pula makna: سَجَّرَ – تَسْجِيْراً : menyalakan. Contoh : سَجَّرَ التَّنُّوْر: menyalakan tungku api.

Untuk memperkuat makna al-Masjuur adalah api yang menyala, Allah SWT berfirman dalam surat Ghofir tentang adzab bagi para penghuni Neraka:

﴿ فِي الْحَمِيمِ ثُمَّ فِي النَّارِ يُسْجَرُونَ 

"Ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api". [QS. Ghofir: 72]

Dan ROKOK dalam bahasa arabnya adalah: السِّيْجَارَة

Kedua: Firman Allah SWT:

﴿ وَإِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْ ﴾

Artinya: " dan apabila lautan dijadikannya menyala". [QS. At-Takwiir: 6]

Ketiga: Firman-Nya:

﴿ وَإِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْ ﴾

Artinya: " dan apabila lautan dijadikannya meletus [QS. Al-Infitar: 3]

Makna: " فَجَّرَ – يُفَجِّر – تَفْجِيْرا ": menjadi meluap, menyembur, menyemprot, meletus, meledak, menghancurkan.

Keempat: Ada sebuah hadits, namun tidak shahih, 

Yaitu: Hadits Abdullah bin 'Amr, bahwa Nabi SAW bersabda:

إنَّ تحتَ البَحرِ نارًا وتحتَ النَّارِ بحرًا

" Sesungguhnya di bawah laut ada api, dan di bawah api ada laut".

[HR. Bukhori dalam at-Taarikh al-Kabiir 2/104, sebagaimana di sebutkan al-Baihaqi dalam as-Sunan al-Kubro 4/337, an-Nawawi dalam al-Majmu' 7/85 dan Ibnu al-Mulaqqin dalam al-Badrul Munir 6/30.

Dan Mereka sepakat bahwa hadits tersebut tidak shahih.

KUTIPAN DARI TAFSIR IBNU JARIR ATH-THABARY:

Al-Imam Ibnu Jariir ath-Thobari dalam Tafsirnya menafsiri firman Allah:

﴿ وَالْبَحْرِ الْمَسْجُورِ 

" Dan demi laut yang di dasarnya terdapat nyala api."

Ibnu Jariir rahimahullah berkata:

اخْتَلَفَ أَهْل التَّأْوِيل فِي مَعْنَى الْبَحْر الْمَسْجُور، فَقَالَ بَعْضهمْ الْمُوقَد وَتَأَوَّلَ ذَلِكَ: وَالْبَحْر الْمُوقَد الْمُحْمَى. ذِكْرُ مَنْ قَالَ ذَلِكَ:

Para ahli takwil [tafsir] berbeda pendapat tentang makna "الْبَحْرِ الْمَسْجُورِ": Dan sebagian dari mereka mengatakan: laut yang terdapat perapian, dan menafsirkannya bahwa: dan laut yang terdapat perapian yang memanaskan.

Berikut ini penyebutana siapa saja orang yang mengatakannya:

25012 - حَدَّثَنِي يَعْقُوب, قَالَ: ثنا ابْن عُلَيَّة, عَنْ دَاوُدَ, عَنْ سَعِيد بْن الْمُسَيِّب, قَالَ: قَالَ عَلِيّ رَضِيَ اللَّه عَنْهُ لِرَجُلٍ مِنَ الْيَهُود: أَيْنَ جَهَنَّم ؟ فَقَالَ: الْبَحْر, فَقَالَ: مَا أَرَاهُ إِلَّا صَادِقًا ، { وَالْبَحْر الْمَسْجُور } { وَإِذَا الْبِحَار سُجِرَتْ } مُخَفَّفَة.

25012: Ya'qub memberi tahu saya, dia berkata: Ibn Aliyah meriwayatkan kepada kami, dari Dawud, dari Sa'iid bin Al-Musayyib, dia berkata:

Ali bin Abu Thalib radhiyallau 'anhu berkata kepada seorang pria Yahudi: " Di manakah neraka Jahannam ?". Maka dia berkata: "Laut".

Lalu dia [Ali] berkata: " Aku tidak melihatnya kecuali dia adalah orang yang jujur, [karena Allah berfirman]: { وَالْبَحْر الْمَسْجُور } artinya: dan laut yang di dalam dasarnya ada api". Dan Allah berfirman: { وَإِذَا الْبِحَار سُجِرَتْ } artinya: " dan ketika lautan dinyalakan api ". Di baca tanpa taysdid".

 25013 - حَدَّثَنِي ابْن حُمَيْد, قَالَ: ثنا يَعْقُوب, عَنْ حَفْص بْن حُمَيْد, عَنْ شِمْر بْن عَطِيَّة, فِي قَوْله: { وَالْبَحْر الْمَسْجُور} قَالَ: بِمَنْزِلَةِ التَّنُّور الْمَسْجُور

25013 - Ibnu Humaid memberi tahu saya, dia berkata: Ya'qub meriwayatkan kepada kami, dari Hafs bin Humaid, dari Syimr bin Athiyyah, tentang firman-Nya: { وَالْبَحْر الْمَسْجُور}, dia berkata: sama kedudukannya dengan dapur api yang dinyalakan ".

25014 - حَدَّثَنِي مُحَمَّد بْن عَمْرو, قَالَ: ثنا أَبُو عَاصِم, قَالَ: ثنا عِيسَى; وَحَدَّثَنِي الْحَارِث. قَالَ: ثنا الْحَسَن, قَالَ: ثنا وَرْقَاء جَمِيعًا, عَنِ ابْن أَبِي نَجِيح, عَنْ مُجَاهِد { وَالْبَحْر الْمَسْجُور } قَالَ: الْمُوقَد.

25014 - Muhammad bin Amr memberi tahu saya, dia berkata: Abu Ashim memberi tahu kami, dia berkata: Issa memberi tahu kami; Al-Harith memberitahuku. Dia berkata: Al-Hassan meriwayatkannya, dia berkata: Warqaa meriwayatkan semuanya, dari Ibn Abi Najih, dari Mujahid:

Tentang makna { وَالْبَحْر الْمَسْجُور } dia berkata: " Yang dinyalakan api ".

 25015 - حَدَّثَنِي يُونُس, قَالَ: أَخْبَرَنَا ابْن وَهْب, قَالَ: قَالَ ابْن زَيْد, فِي قَوْله: { وَالْبَحْر الْمَسْجُور }. قَالَ: الْمُوقَد, وَقَرَأَ قَوْل اللَّه تَعَالَى: { وَإِذَا الْبِحَار سُجِّرَتْ } قَالَ: أُوقِدَتْ.

25015 - Yunus memberi tahu saya, dia berkata: Ibn Wahb memberi tahu kami, dia berkata: Ibn Zaid berkata, tentang firman-Nya: { وَالْبَحْر الْمَسْجُور }, dia berkata: yang dinyalakan api. Dan dia membacakan firman Allah Ta'ala: { وَإِذَا الْبِحَار سُجِّرَتْ } Dia berkata: artinya " Dan ketika lautan dinyalakan"".

[[Selesai kutipan dari Ibnu Jariir ath-Thobari dalam Tafsirnya [21/569]]

BUKTI PENEMUAN ILMIAH ADANYA API DI BAWAH DASAR LAUTAN

Husni Hamdan Ad-Dasuqi dalam artikel 

"البَحْرُ المَسْجُوْرُ إِعْجَازٌ عِلْمِيٌّ لِلْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ" 

Dia menjelaskan:

"Sejak awal tahun enam puluhan abad kedua puluh sains mengetahui bahwa dasar laut tertutup lahar (dengan api). Hal yang menakjubkan adalah penyebutan Al-Qur'an tentang karakter yang tidak terpisahkan dari lautan, yaitu perapian yang menyala.

Al-Qur’an adalah satu-satunya referensi yang memperkenalkan tentang samudera lautan sejak lebih dari 1400 tahun yang lalu bahwa ia adalah lautan yang terdapat api yang menyala, artinya siap untuk menyala. 

Dan jika Al-Qur'an telah menggambarkan kondisi lautan di akhirat bahwa ia akan diletuskan : 

﴿ وَإِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْ ﴾ 

artinya: " dan apabila lautan dijadikan meletus " [Al-Infitar: 3], 

lalu ia akan menyala-nyala 

﴿ وَإِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْ ﴾ 

artinya: "Dan apabila lautan dijadikan menyala" [Al-Takwir: 6].

Akan tetapi gambaran lautan samudera di dunia bahwa di dalam nya api menyala, maka itu hanya terdapat dalam sumpah Qur'aani, yaitu dalam firman-Nya:

 ﴿ وَالْبَحْرِ الْمَسْجُورِ ﴾ 

artinya: Demi lautan yang terdapat nyala api ".

Ini benar-benar sumpah Al-Qur'an yang agung dan luar biasa. Jika para ahli tafsir berbeda dalam memahami makna ayat tersebut, maka dapat dipastikan untuk saat ini mereka akan menyatakan bahwa ayat tersebut dikhususkan untuk lautan alam dunia. 

Dan Laut Mediterania bukanlah samudera jika dibandingkan dengan Laut Merah yang ia merupakan samudera. Dan juga laut merah adalah samudera yang terlahir melekat dengan lembah yang longsor menenggelamkan segala sesuatu yang ada diatasnya di Afrika Timur. 

Allah SWT berfirman:

{ وَالطُّوْرِۙ. وَكِتٰبٍ مَّسْطُوْرٍۙ. فِيْ رَقٍّ مَّنْشُوْرٍۙ. وَّالْبَيْتِ الْمَعْمُوْرِۙ. وَالسَّقْفِ الْمَرْفُوْعِۙ. وَالْبَحْرِ الْمَسْجُوْرِۙ}

"1. Demi gunung (Sinai), 2. dan kitab yang ditulis, 3. pada lembaran terbuka, 4. demi Baitul Ma'mur (Kakbah), 5. demi atap yang ditinggikan (langit), (6) dan laut yang di dalam dasarnya ada nyala api." (Alquran Surah At-Tur Ayat 1–6)

Ilmu pengetahuan telah membuktikan sejak tahun 1962 M bahwa dasar laut itu mengembang dari tengahnya, dan pemuaian laut merupakan ciri yang lazim menyertai lautan dunia saat ini. 

Dan samudera yang paling baru terbentuk adalah Laut Merah, yang disebut samudera baru lahir (BABY SAMUDERA = BABY OCEAN).

Sejak awal pertumbuhannya, bagian bawah Laut Merah mengembang terus menerus. Dan laju pemuaian tahunannya saat ini adalah 4-6 cm. Yang diketahui dari pengamatan adalah bahwa lahar naik dari bawah laut, dari tempat laut mengembang, mendingin dan membentuk dasar laut. 

Laut Merah dahulunya tidak ada, dan tanah bangsa Arab dan tanah Afrika dulunya merupakan satu kesatuan yang membentuk daratan yang disebut Tanah Arab Nubia [الأرْضُ العَرَبِيَّةُ النُّوْبِيَّة], kemudian tanah tersebut tergerus melalui garis yang memanjang bersejajar dengan tengah arus Laut Merah yang sekarang. 

Lalu bumi meluas dari tempat ini, dan retak, lalu longsor mulai membesar sedikit demi sedikit, dan itu disertai dengan penurunan tanah, dan cekungannya terhubung ke permukaannya, dan lahar naik dari bagian dalam bumi, dan lahar mendingin menjadi bagian pertama dari dasar laut, dan momen itu menjadi saksi lahirnya lautan. 

Sejak saat itu, laut terus mengembang dari tengahnya, dan sejak saat itu lahar tidak berhenti, dan dalam dasar laut terdapat api yang menyala dari tengahnya. 

Perlu dicatat bahwa Al-Qur'an mendahului sains modern dalam membedakan antara laut dan samudera, yang airnya asin. Maka Lautan Samudera tentu saja dengan pasti merupakan lautan yang terdapat api di bawah dasarnya yang membentang dari tengahnya. 

Dengan demikian, Laut Merah adalah samudera yang paling akhir terbentuk dari dua samudera di bumi. Karena di laut merah terdapat api yang menyala di bawah dasarnya, sedangkan Laut Tengah, misalnya, bukanlah samudera karena tidak membentang dari tengahnya.

Dan demikianlah, sebuah pintu terus-menerus terbuka selama pertumbuhan dasar laut masih menghubungkan bagian dalam bumi dengan permukaannya, dan pintu itu tidak lain adalah celah belahan di tengah laut (Gbr. 1-26). 

Sejak terciptanya lautan, celah belahan itu telah mengembang dan meluas dengan kadar tertentu, dan pintu itu tidak akan tertutup kecuali jika kedua tepi celah belahan itu telah saling berdekatan. 

Oleh karena itu, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu mendahului para ulama saat ini ketika beliau membenarkan jawaban orang Yahudi yang mengatakan: " Neraka Jahanam adalah laut". 

Dan laut tidak akan meluas kecuali jika ada api menyala di tengah dasar nya.

Situasi dan kondisi lautan adalah apa yang digambarkan oleh para pakar tafsir bahwa ia didalamnya terdapat nyala api yang memanaskan dengan cara yang sama seperti halnya dapur / tungku api yang menyala. 

Dan susunan bebatuan di dasar lautan itu, pembangunnanya mirip seperti kedua telapak tangan yang terbentang saling berjauhan dengan terus-menerus. Dan jarak antara kedua telapak tangan yang berjauhan itu menggambarkan sebuah lokasi di dasar laut yang terus-menerus mengembang. 

Awal mula penemuan perluasan bumi dari dasar laut ke sekitarnya :

Dan awal mula penemuan perluasan bumi dari dasar laut ke sekitarnya, itu dari hasil dari hipotesis yang diasumsikan oleh Vine-Matthews pada tahun 1963 (Vine-Matthews Hypothesis, 1963) : 

Yaitu atas dasar pembentukan dasar laut dari pita-pita magnet tua yang saling polar dan sama umurnya di kedua sisi tengah lautan, maka pemuaian dasar laut di tengah-tengahnya merupakan fakta yang pasti dan meyakinkan.

Gambar 1-26: Hipotesis Finn Matthews pada tahun 1963, yang menjadi kenyataan, tentang perluasan bumi dari tengah samudera dan merupakan punggung bukit di tengah samudera


Referensi ilmiah tentang lautan yang terdapat nyala api di bawah dasarnya ini sungguh akan menjadi jelas dalam sumpah Qur'aani tentang celah retakan bumi. 

Benar apa yang dikatakan Ahli Tafsir makna Al-Qur'an ketika dia mentakwil kata " Al -Masjuur " dengan cara yang menunjukkan perluasan dan pengembangan dalam firman Allah:

﴿ وَالْبَحْرِ الْمَسْجُورِ ﴾

artinya: Demi lautan yang terdapat nyala api ".

And by the Ocean filled with swell = Dan di tepi Samudera yang dipenuhi gelombang besar.

Oleh karena itu, penjelasan yang paling akurat tentang lautan adalah apa yang ada di dalam Al-Qur'an, yaitu laut yang terdapat api yang menyala.

Fakta yang terkonfirmasi adalah bahwa di dasar laut itu terdapat api yang menyala. Dan dalilnya adalah bubungan [benjolan seperti punggung bukit] di tengah dasar samudera (Gambar. 1-28). 

Kisah penemuan BUBUNGAN atau tepian di tengah lautan : Berawal dari periode pasca-Perang Dunia II, ketika para ahli kelautan dapat membaca peta topografi dasar laut, dan betapa kagumnya para ilmuwan serta mengejutkannya ketika mereka menemukannya rantaian pegunungan yang membentang dari utara ke selatan Samudera Atlantik bersejajar di sepanjang tengah lautan. 

Penemuan rantaian itu adalah hal yang aneh, sementara diperkirakan bahwa dasarnya akan lebih dalam dari tengah dasar laut, akan tetapi kita menemukan bahwa dasarnya miring dari penurunan dan naik membentuk sesuatu seperti perisai.

Dan Hal yang sangat menarik adalah keberadaan rantai gunung itu di semua samudera di dunia. Dan analogi terdekat baginya, itu adalah "benjolan" yang memanjang di tengah-tengah dasar lautan, mengelilingi bola dunia. Dan panjangnya rantaian itu lebih dari 80.000 km, dan lebarnya lebih dari 1.500 km. Dan dasar samudera meninggi setinggi dua atau tiga meter, dan menutupi sekitar 20% permukaan bumi di dasar laut saat ini (Gambar. 1-29).

Betapa bagusnya apa yang dilakukan para ahli Tafsir ! Ini dia, Al-Qurtubi dalam Al-Jami' li'Ulum Al-Qur'an tentang Bubungan. Ketika menafsirkan Surah ((Qaaf)) dia mengatakan:

[واختلف المفسرون في معنى ((ق)) ما هو؟ فقال بن زيد وعكرمة والضحاك: هو جبل محيط بالأرض من زمردة خضراء اخضرت السماء منه، وعليه طرفا السماء والسماء عليه مقبية، وما أصاب الناس من زمرد كان مما تساقط من ذلك الجبلز ورواه أبو الجوزاء عن عبدالله بن عباس]

[Dan para penafsir berbeda pendapat tentang makna ((Qaaf)) apa itu? 

Ibnu Zaid, Ikrimah dan Ad-Dahhak mengatakan: Ini adalah gunung yang mengelilingi bumi dari zamrud hijau, dan langit menjadi hijau darinya, dan di atasnya ada dua ujung langit dan langit ada di atasnya. Dan apa yang orang-orang dapatkan dari zamrud, itu berasal dari apa yang jatuh dari gunung-gunung itu. Dan itu diriwayatkan oleh Abu Al-Jawza dari Abdullah bin Abbas]. 

Yang benar adalah bahwa Bubungan [punggung bebukitan] di tengah lautan benar-benar mengelilingi bumi dan terbentuk dari tumpukan bebatuan basal [صخور البازلت] yang dalam yang komposisinya didominasi oleh mineral piroksen yang berwarna hijau.

Gambar 1-27: Punggung Tengah Atlantik


Hal yang paling menakjubkan adalah rantaian ini dibelah oleh lembah longsoran kecil cekung yang dalam bentuk parit-parit sedalam 1-2 km dan lebar beberapa kilometer. 

Tercatat ada retakan-retakan di dasar lembah yang cekung, yang darinya basal [البازلت] mengalir dan memenuhi isi dasar lembah. 

Lembah yang cekung menggambarkan tepian yang menjauhkan antara dua potong [seperti lembaran papan] dari potongan-potongan pembungkus batu besar. Di lokasi yang dihasilkan dari divergensi dua bagian yang berdekatan, adalah dasar laut terdapat nyala api (lava). Laut bukanlah laut kecuali jika kondisinya terdapat api yang menyala. 

Mahasuci Allah, yang telah bersumpah dengan laut, yang menggambarkannya sambil bersumpah:

﴿ وَالْبَحْرِ الْمَسْجُورِ ﴾

{Demi Laut yang terdapat api menyala di bawah dasarnya }

Dan belum ada penemuan bahwa dasar laut terbelah di tengahnya dari para ilmuwan Prancis dan Amerika kecuali pada tahun 1974 M, dengan menggunakan kapal selam, dalam penelitian kecil itu mereka mampu menyelam bersama di lembah yang pernah longsor tenggelam di Samudera Atlantik. 

Dan sungguh lautan benar-benar akan ada api yang menyala dan meletus, seperti yang telah kabarkan Al-Qur'an tentang lautan menjelang datang Hari Kiamat:

﴿ وَإِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْ ﴾

Artinya: " dan apabila lautan dijadikannya menyala". [QS. At-Takwiir: 6]

Dan Firman-Nya:

﴿ وَإِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْ ﴾ 

Artinya: " dan apabila lautan dijadikannya meletus". [QS. Al-Infitar: 3]

Pada saat itu bumi akan menjulurkan gelombang dari tengah dasar laut, dan lahar akan naik muncul darinya, maka laut akan terpenuhi dengan api, dan pada saat itu laut nampak menyala, dan laut akan terbentang dari tengah-tengahnya, dan beban-beban dalam bumi akan keluar, dan pada saat itu lautan akan meledak.

Dan sungguh firman Yang Maha Tinggi benar-benar terbukti: 

وَإِذَا الْأَرْضُ مُدَّتْ (3) وَأَلْقَتْ مَا فِيهَا وَتَخَلَّتْ (4) وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ (5)

Artinya: dan apabila bumi diratakan, dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh, (pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya). [Al-Inshiqaq: 3-5].

Gambar-8: Bentangan Tanah Timbul dari bagian tengah dasar laut


Gambar (1-28): Tanah timbul yang membentang terus menerus dari tengah dasar laut adalah laut yang ada nyala api di bawahnya.

[Sumber: البحر المسجور إعجاز علمي للقرآن الكريم Karya Dr. Husni Hamdan Ad-Dasuqi Hamaamah. Diterjemahkan oleh Abu Haitsam Fakhri]

Berikut ini kutipan dari :" FAKTA ILMIAH TENTANG API DALAM AL-QUR'AN SURAH AT-THUR AYAT 6" Karya Fahmi Randa Siregar:

" Laut Merah misalnya, merupakan laut terbuka yang banyak mengalami guncangan gunung berapi secara keras sehingga sedimen dasar laut ini pun kaya dengan beragam jenis barang tambang. Atas dasar pemikiran ini, dilakukanlah proyek bersama antara Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia, Sudan, dan salah satu negara Eropa untuk mengeksploitasi beberapa kekayaan tambang yang menggumpal di dasar Laut Merah.

Kapal-kapal proyek ini melempar barang tambang stapler untuk mengumpulkan sampel tanah dasar Laut Merah tersebut. Stapler pengeruk sampel tanah itu diangkat dalam batang air yang ketebalannya mencapai 3.000 m. Dan jika stapler sampai ke permukaan kapal, tidak ada yang berani mendekat karena sangat panasnya. Begitu dibuka, maka keluarlah tanah dan uap air panas yang suhunya mencapai 3.000 derajat Celcius. Dengan demikian, sudah terbukti secara nyata di kalangan ilmuwan kontemporer, bahwa ledakan gunung berapi di atas dasar setiap samudera dan dasar sejumlah lautan jauh melebihi ledakan vulkanik serupa yang terjadi di daratan.

Terbukti pula dengan beragam dalil dan bukti bahwa semua udara yang ada di bumi dikeluarkan oleh Allah SWT dari dalam bumi melalui ledakan-ledakan vulkanik dari setiap moncong gunung api. 

Kemudian terbukti pula dengan beragam dalil dan bukti bahwa semua udara yang ada di bumi dikeluarkan oleh Allah SWT dari dalam bumi melalui ledakan-ledakan vulkanik dari setiap moncong gunung api. Pecahan-pecahan lapisan batu bumi menembus lapisan ini hingga kedalaman tertentu mampu mencapai lapisan lunak bumi. Di dalam lapisan lunak bumi dan lapisan bawahnya, magma vulkanik menyimpan udara yang puluhan kali lipat lebih banyak dibandingkan debit air yang ada di permukaan bumi.

 Dari sini tampaklah kehebatan hadits Nabi SAW ini yang menetapkan sejumlah fakta-fakta bumi yang mencengangkan dengan sabda: "Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada lautan." [SELESAI]

Berikut ini kutipan dari TRIBUN-TIMUR.COM –:

" Sebuah video unik baru saja didapatkan oleh pakar teknik kelautan Brennan Phillips bersama timnya yang melakukan ekspedisi pada tahun 2015 ini.


 

Ketika Brennan Philips mengirim instrumen kameranya ke kedalaman 45 meter di bawah Laut Kavachi, mereka terkejut dengan dengan adanya jenis sleeper shark yang berenang di area gunung api.

Keterkejutan Phillips dan tim, hiu itu bisa hidup dan bersantai di lingkungan yang jauh lebih panas dan asam.

"Hewan-hewan besar itu hidup di lingkungan yang jauh lebih panas dan asam, dan mereka bersantai-santai di sana," ungkap Phillips seperti dikutip Kompas dari National Geographic, Kamis (9/7/2015).

Kavachi merupakan gunung berapi yang ada di perairan dangkal dekat Pulau Vanungu. Gunung yang juga dikenal sebagai Rejo te Kvachi atau Oven Kavachi itu merupakan salah satu gunung api paling aktif di pasifik.

Gunung api seperti Kavachi inilah yang membuktikan kebenaran Alquran, ketika 14 abad yang lalu telah menyebutkan adanya api di bawah laut.

وَالْبَحْرِ الْمَسْجُورِ

"Dan Demi laut, yang di dalam tanahnya ada api." (QS: At-Thuur: 6)

Selama berabad-abad, banyak yang mengira tidak mungkin ada api di dalam laut karena api pasti akan padam terkena air laut.

Namun ternyata sains menemukan adanya gunung-gunung api di bawah laut.

Pada video yang lain, secara jelas terlihat pijaran api di bawah laut.

Misalnya pada 1.750 kilometer di lepas pantai Miami.

Dua ahli geologi berkebangsaan Rusia, Anatol Sbagovich dan Yuri Bagdanov bersama rekannya ilmuwan Amerika Serikat (AS), Rona Clint mendapati di dasar laut terdapat aliran lava vulkanis layaknya gunung api di daratan.

Dan kemudian mereka menemukan lebih banyak lagi gunung api aktif di bawah laut, yang tersebar di seluruh lautan.

(kompas.com/nationalgeographic.com/bersamadakwah.net)

SEMOGA BERMANFAAT.

Posting Komentar

0 Komentar