Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

AL-QUR'AN & HADITS TENTANG GUGUSAN GALAKSI BAGAIKAN CINCIN BERTEBARAN DAN BARTHAWAF DI ALAM SEMESTA

Di Susun Oleh Abu Haitsam Fakhri

KAJIAN NIDA AL-ISLAM

*****

بسم الله الرحمن الرحيم

PERINTAH MEMPELAJARI DAN MENELITI ALAM SEMESTA:

Allah SWT memerinthakan para hambanya untuk mempelajari , meneliti dan mengamati alam semesta , sebagaimana dalam Firman-Nya:

﴿ قُلْ سِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ بَدَاَ الْخَلْقَ ثُمَّ اللّٰهُ يُنْشِئُ النَّشْاَةَ الْاٰخِرَةَ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ۚ ﴾

“Katakanlah [hai Muhammad]: Berjalanlah kalian di bumi, maka perhatikanlah bagaimana (Allah) memulai penciptaan (makhluk), kemudian Allah menjadikan kejadian yang akhir. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu ". (QS. Al-'Ankabut: 20)

Dan Allah Ta’ala berfirman:

{ إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ ^ الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ}

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):

"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. (QS. Ali Imran: 190-191)

Makna: ALBAAB (أَلْبَابُ) , itu bentuk jamak dari kata LUBB (لُبٌّ) artinya: inti sari , bagian terbaik atau terpenting atau akal yang mendalam cerdasnya.

LABIIB (لَبِيْبٌ): yang akalnya cerdik dan pandai.

******
GUGUSAN GALAKSI BAGAIKAN CINCIN BERTEBARAN DI ALAM SEMESTA

PENGERTIAN GALAKSI:

Galaksi adalah kumpulan bintang yang terdapat dalam alam semesta. Galaksi dikekalkan bersama oleh satu tarikan gravitasi dan komponen galaksi mengorbit satu pusat.

Telah diakui secara ilmiah bahwa galaksi kita yang disebut Bima Sakti mengandung miliaran bintang seperti matahari kita yang cerah, lebih kecil dan jutaan kali lebih besar. Dan bahwa alam semesta mengandung miliaran galaksi seperti galaksi kita.

Di dalam galaksi Bimasakti itu sendiri mempunyai sekitar milyaran matahari. Matahari kita tidak berada di pusat Bima Sakti namun berada agak di tepi, dengan jarak antara Matahari dan pusat galaksi sekitar 27.700 tahun cahaya. Dugaan kuat, di pusat galaksi bersemayam lubang hitam supermasif (SUPERMASSIVE BLACK HOLE). Titik tempat lubang hitam itu berada disebut sebagai Sagitarius A* (dibaca: Sagittarius A-star), suatu objek yang memancarkan gelombang radio yang sangat kuat.

Gambar: Galaksi Bima Sakti. Mengelilingi Black Hole. Posisi matahari di tepi.

Selain itu, di alam jagad raya ini, tidak hanya ada satu galaksi saja yaitu galaksi Bimasakti. Akan tetapi terdapat begitu banyak galaksi galaksi yang lainnya lagi. Dan kesemuanya itu membentuk kluster galaksi.

Selanjutnya sistem kluster galaksi yang terdiri atas milyaran benda-benda angkasa seperti matahari, planet, bulan, meteor, asteroid, dan lain-lain juga berputar (thawaf) mengelilingi pusat galaksi, yang oleh NASA disebut ”MONSTER BLACK HOLE” karena ukurannya yang jauh lebih besar dibandingkan black hole dalam galaksi bimasakti.

GAMBAR: MONSTER BLACK HOLE

Tabrakan spasial dua lubang hitam menciptakan lubang hitam baru yang 142 kali lebih besar dari Matahari di tata surya kita.

Allah SWT berfirman:

وَالسَّمَاۤءِ ذَاتِ الْبُرُوْجِۙ

"Demi langit yang mempunyai gugusan bintang (Galaksi)". [QS. al-Buruuj: 1]

Dan Allah SWT berfirman:

{ وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْحُبُكِ }

“Dan demi langit yang mempunyai jalan-jalan”. [QS. adz-Dzaariyat: 7]

{Yang dimaksud jalan-jalan dalam ayat ini adalah orbit bintang-bintang dan planet-planet)

Dan Allah SWT berfirman:

اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ وَّمِنَ الْاَرْضِ مِثْلَهُنَّۗ يَتَنَزَّلُ الْاَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ەۙ وَّاَنَّ اللّٰهَ قَدْ اَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا ࣖ

“Allah yang menciptakan tujuh langit. Dan dari (penciptaan) bumi juga serupa dengan-nya. Perintah Allah turun berlaku diantara semuanya, agar kalian mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, dan ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu". [QS. Ath-Thalaq: 12]

Sebagai contoh galaksi adalah: Galaksi BIMA SAKTI:

Dikutip dari buku Fakta Paling Top: Alam Semesta yang ditulis oleh Brian William:

Galaksi Bimasakti adalah galaksi spiral. Dan matahari adalah salah satu bintang di antara jutaan bintang di salah satu lengannya, yang dikenal sebagai lengan Orion.

Galaksi Bimasakti adalah galaksi berbentuk lensa cembung. Matahari sebagai pusat tata surya memiliki jarak sekitar 30.000 tahun cahaya untuk menuju pusat galaksi Bimasakti.

Galaksi Bimasakti sering juga disebut dengan galaksi Milky Way. Kata milky way sendiri berasal dari bahasa Latin, yakni via lactea dengan kata dasar lactea yang berarti susu.

Bimasakti disebut sebagai galaksi Milky Way karena visual dari galaksi ini terlihat seperti susu yang berbentuk cakram lonjong. Dalam bahasa Indonesia, galaksi ini disebut sebagai galaksi Bimasakti.

Matahari dan bumi merupakan bagian dari galaksi Bimasakti (Milky Way). Sementara itu, galaksi Bimasakti pun ternyata hanya sebuah galaksi dari jutaan galaksi yang ada di alam semesta ini.

Bumi, yakni tempat tinggal manusia hanyalah sebuah benda kecil di alam semesta yang disebut planet bergerak mengelilingi matahari. Sementara itu, matahari adalah hanya sebuah bintang dalam gugusan jutaan bintang yang disebut galaksi.

Ciri-Ciri Galaksi Bimasakti

Galaksi Bimasakti memiliki sejumlah karakteristik atau ciri-ciri yang membedakan galaksi ini dengan galaksi lainnya. Berikut ciri-ciri galaksi Bimasakti:

1] Bentuk galaksi Bimasakti seperti DUA BUAH PIRING CEKUNG dengan bagian tengah tebal dan semakin ke tepi semakin pipih.

2] Galaksi Bimasakti merupakan jenis galaksi spiral.

3] Memiliki satelit galaksi, yaitu Awan Magellan Besar yang berjarak 160.000 tahun cahaya.

4] Galaksi Bimasakti merupakan anggota sebuah gugus galaksi yang disebut Grup Lokal, yang terdiri atas sekitar 54 galaksi lainnya.

5] Memiliki sistem yang disebut dengan tata surya.

6] Garis tengah atau diameter galaksi berkisar 100.000 tahun cahaya.

7] Pusat dari galaksi memiliki diameter 3,26 tahun cahaya.

Salah satu ciri galaksi Bimasakti adalah memiliki satelit bernama Awan Magellan Besar. Foto: Wikipedia Commons.

******
HADITS-HADITS NABI SAW TENTANG BENTUK GUGUSAN GALAKSI DI LANGIT

Pada kesempatan ini Penulis akan membahas tentang sabda-sabda Nabi SAW yang menggambarkan alam semesta sebagaimana yang Allah SWT perlihatkan kepadanya dalam berbagai bentuk dan dimensi, seribu empat ratus tahun yang lalu, ketika baik manusia maupun jin tidak dapat mencapainya , baik dengan pikirannya maupun dengan pengetahuannya , baik faktanya maupun deskripsinya:

---------

PERTAMA: SEPERTI CINCIN-CINCIN YANG DI TEBARKAN DI PADANG SAHARA:

Pertama-tama kita akan menyebutkan deskripsi Nabi SAW tentang dimensi benda langit dan ukurannya dalam kaitannya dengan apa yang ada di atasnya.

Dalam hal ini Rasulullah SAW yang mengisyaratkan bahwa penampakan alam semesta itu bundar melingkar seperti CINCIN sebagaimana dalam hadits Abi Dzar.

Sahabat yang mulia Abu Dzar Al-Ghafari radhiyallahu 'anhu berkata: bahwa Nabi SAW bersabda:

“مَا السَّمَاوَاتُ السَّبعُ فِي الْكُرْسِيِّ إِلَّا كَحَلْقَةٍ مُلْقَاةٍ بِأَرْضِ فَلَاةٍ، وَفَضْلُ الْعَرْشِ عَلَى الْكُرْسِيِّ كَفَضْلِ تِلْكَ الْفَلَاةِ عَلَى تِلْكَ الْحَلْقَةِ".

“Perumpamaan langit yang tujuh dibandingkan dengan Kursi seperti cincin yang dilemparkan di padang sahara yang luas, dan keunggulan ‘Arsy atas Kursi seperti keunggulan padang sahara yang luas itu atas cincin tersebut.” 

[HR. Muhammad bin Abi Syaibah dalam Kitaabul ‘Arsy no. 58 , Ibnu Hibban n0. 361 , al-Baihaqi dalam al-Asmaa wa ash-Shifaat no. 861 dan Abu Naim dalam ((Hilyat Al-Awliya’) (1/167) secara panjang lebar dari Sahabat Abu Dzarr al-Ghifari t.

Dishahihkan oleh Ibnu al-Qoyyim dan dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah (I/223 no. 109) danالتعليق على الطحاوية no. 36.

Dan dalam riwayat lain dari Abu Dzar al-Ghifari bahwa Rosulullah SAW bersabda:

ما الكُرْسيُّ في العرشِ إلَّا كحَلْقةٍ مِن حديدٍ أُلقِيَت بينَ ظَهْرَيْ فَلاةٍ مِن الأرضِ.

Tidaklah al-Kursi dibandingkan dengan al-'Arasy itu kecuali seperti cincin besi yang dilemparkan di antara dua hamparan padang sahara di bumi.

[HR. Ath-Thobari meriwayatkan dalam “Al-Tafsir” (5/399) melalui Yunus]. Ibnu Katsiir mengatakan dalam “al-Bidayah wa an-Nihayah ” (1/14):

"أول الحديث مرسل وعن أبي ذر منقطع ". ا. هـ

“Awal dari hadits adalah mursal dan yang dari Abu Dzar, dan itu sanadnya terputus”.

Dan di Dhaifkan oleh Syu'aib al-Arna'uuth dalam Syarah Aqidah ath-Thahawiyah hal. 370]

Muhammad bin Hajjaj berkata:

قلت: ورجاله ثقات وهو اصح ما فى الباب والحديث بمجموع الطرق حسن لغيره وفيه دليل الفرق بين الكرسى والعرش فتنبه والله اعلم.

“Saya berkata: Dan orang-orangnya dapat dipercaya, dan itu adalah yang paling shahih dari apa yang ada di bab ini. Dan hadits ini dengan sejumlah jalur-jalurnya adalah HASAN LIGHOIRIHI. Dan hadits ini berisi dalil perbedaan antara al-Kursi dan al-'Arasy , maka perhatikan itu , wallaahu a'lam ". [Baca: Arsip Multaqoo Ahlil Hadits 69/85]

Dan yang sudah maklum adanya bahwa:

أن الرقم سبعة عند العرب يفيد الكثرة ولا يتحدد فقط بالسبعة عددا.

"ANGKA TUJUH di kalangan orang Arab menunjukkan banyak melimpah dan tidak terbatas pada tujuh angka saja". [Lihat: مقارنة بين الوصف النبوي وتصور علماء الفضاء للكون oleh: Prof. DR. Mohammad Farsyoukh].

Dan telah diakui secara ilmiah bahwa galaksi kita yang disebut Bima Sakti mengandung miliaran bintang seperti matahari kita yang cerah, lebih kecil dan jutaan kali lebih besar. Dan bahwa alam semesta mengandung miliaran galaksi seperti galaksi kita.

Hadis-hadis diatas menggambarkan alam semesta dengan berbagai gambaran, disesuaikan dengan batas pemahaman orang-orang pada zaman itu dan kemampuan daya cerna akal mereka saat.

Dan Begitu pula penjelasan dari sebagian para sahabat dan Tabi'in. Diantaranya:

Ibnu Abbas berkata:

إِنَّمَا سُمِّيَ الْعَرْشُ عَرْشًا لِارْتِفَاعِهِ.

Arsy dinamai karena tingginya. [Lihat Tafsir Ibnu Katsir , tafsir surat Huud: 7-8]

Ibnu Abi Hatim dan Abu Al-Sheikh meriwayatkan bahwa Ibnu Abbas berkata:

‌مَا ‌يُقَدِّرُ ‌قَدْرَ ‌الْعَرْش ‌إِلَّا ‌الَّذِي ‌خَلَقَه ‌وَإِن ‌السَّمَوَات ‌فِي ‌خَلْقِ ‌الْعَرْش ‌مثل ‌قُبَّةٍ فِي صَحْرَاء

Tidak ada yang bisa mengukur Arasy kecuali Dia yang menciptakannya, dan bahwa langit dalam penciptaan Arasy itu seperti kubah di padang pasir [Lihat: Tafsir ad-Duror al-Mantsur karya as-Sayuuthi 4/335 dan Asroor al-Kaun karya as-Sayuti 1/1]

Dan Sa'iid bin Mansour dan Abu Al-Sheikh meriwayatkan bahwa Mujahid berkata:

مَا أَخَذَت السَّمواتُ والأرضُ مِنَ العَرْشِ إلا كَما تَأخُذُ الحَلقةُ مِن أرضِ الفَلاَةِ

“Langit dan bumi tidak diambil dari Arsy kecuali seperti sebuah cincin diambil dari tanah padang sahara.” [Lihat: Asroor al-Kaun karya as-Sayuti 1/1]

Dari Mujahid rahimahullah , dia berkata:

“مَا السَّمَاوَاتُ السَّبعُ فِي الْكُرْسِيِّ إِلَّا كَحَلْقَةٍ مُلْقَاةٍ بِأَرْضِ فَلَاةٍ، وَفَضْلُ الْعَرْشِ عَلَى الْكُرْسِيِّ كَفَضْلِ تِلْكَ الْفَلَاةِ عَلَى تِلْكَ الْحَلْقَةِ".

“Perumpamaan langit yang tujuh dibandingkan dengan Kursi seperti cincin yang dilemparkan di padang sahara yang luas, dan keunggulan ‘Arsy atas Kursi seperti keunggulan padang sahara yang luas itu atas cincin tersebut.” 

[Diriwayatkan secara mauquf pada Mujahid dengan sanad yang di shahihkan oleh Ibnu Hajar dalam “Al-Fath” (13/411)].

(Persentase-presentase hadits dan atsar diatas ini bisa ditunjukkan pada gambar 1, 2 dan 3 berikut ini):

Gambar No. 1 - Ukuran Bumi dalam hubungannya dengan planet-planet lain di tata surya

Gambar No. 2 - Ukuran Bumi dalam kaitannya dengan ukuran Matahari

Gambar No. 3 - Ukuran matahari kecil dibandingkan dengan ukuran bintang lainnya

Tidaklah mungkin di sini untuk menyampaikan masalah proporsi, dimensi, dan ukuran ; tanpa memperhatikan frasa "cincin" yang disebutkan dalam semua hadits dan riwayat yang menggambarkan alam semesta dan ruang angkasa , dan tidaklah mungkin pula tanpa mengagumi keakuratan deskripsi galaksi-galaksi , meski tidak digambarkannya seperti: bola, permukaan datar, atau lainnya. Melainkan semua itu hanya digambarkan dengan gambaran seperti cincin-cincin.

Dan saya berharap bidang ini dapat diperluas untuk menyajikan penelitian baru oleh para astronom terkenal yang menekankan bahwa alam semesta seluruhnya adalah cincin-cincin. Dan bahwa cincin memiliki kemampuan kohesi, daya tarik, dan keseimbangan, yang tidak diketemukan pada selainnya dari bentuk- bentuk.

Cincin itu adalah ekspresi spasial yang akurat , sebagaimna dalam gambar di bawah ini.

Gambar No. 4 - Sebuah galaksi dengan satu miliar bintang dalam sebuah cincin.

[Sumber: 1-Space rings make the universe go around: www.news.cm.av. 2 –Earth & universe:Ring galaxies: universe-earth.blogspot.com]

-----------

KEDUA: SEPERTI COIN-COIN DIRHAM YANG BERTEBARAN DI GURUN SAHARA:

Kemudian Nabi SAW menggambarkan sebagian dari apa yang dilihatnya di langit dalam bentuk COIN-COIN DIRHAM yang tersebar di gurun sahara:

Dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu , bahwa Nabi SAW bersabda:

‌مَا ‌السموات ‌السَّبْعُ ‌وَالْأَرَضُونَ ‌السَّبْعُ ‌فِي ‌الْكُرْسِيِّ ‌إِلَّا ‌كَدَرَاهِمَ ‌أُلْقِيَتْ ‌فِي ‌فَلَاةٍ ‌مِنَ ‌الْأَرْضِ وَمَا الْكُرْسِيُّ فِي الْعَرْشِ إِلَّا كَحَلْقَةٍ أُلْقِيَتْ فِي فَلَاةٍ مِنَ الْأَرْضِ

“Perumpamaan langit yang tujuh dibandingkan dengan Kursi seperti DIRHAM-DIRHAM yang dilemparkan di padang sahara yang luas. Dan Kursi dibandingkan Arasy itu tiada lain seperti cincin yang dilemparkan ke padang sahara di bumi ".

[Di sebutkan oleh Ath-Thobari dalam Tafsirnya 4/204 , al-Qurthuby dalam Tafsirnya surat Ali Imran ayat 133, ats-Tsa'aalaby dalam Tafsirnya 2/107 dan Az-Zuhaily dalam at-Tafsiir al-Muniir 4/91].

Siapa pun yang melihat (Gambar No. 5) di bawah ini , yang dilampirkan pada penelitian dan diambil oleh TELESKOP HUBBLE, dari salah satu galaksi, akan menemukan bahwa itu sangat mirip dengan sepotong koin seperti dirham atau dinar. Mungkin pembatasan deskripsi dalam dirham hanya untuk mendekatkan pada benak manusia sekitar tentang bentuk galaksi dan ukurannya yang kecil dibandingkan ruang angkasa yang mengitarinya.

Gambar No. 5 - Galaksi yang bintang-bintangnya berkumpul dalam bentuk dirham atau dinar

-----------

KETIGA: SEPERTI COIN-COIN DIRHAM YANG DI HAMPARKAN DIATAS PERISAI:

Gambaran yang paling penting dari Nabi SAW dari kelompok galaksi adalah ketika beliau menggambarkan semua itu dalam ruang yang lapang.

Dari Zaid bin Aslam , bahwa Rosulullah SAW bersabda:

"مَا السَّمَاوَاتُ السّبْعُ في الكُرْسي إلاَّ كَدَرَاهِمَ سَبْعة أُلقِيَتْ في تُرس".

“Tidaklah Tujuh langit dibanding dengan al-Kursi melainkan seperti tujuh dirham yang dilemparkan ke dalam perisai.”

[HR. Ibnu Jarir dalam Tafsir nya. al-Imam adz-Dzahabi dalam العُلُو hal. 117 berkata: " Hadits Mursal. Dan Abdurrahman Dho'iif ". Lihat pula al-Biayah wa an-Nihayah karya Ibnu Katsir 11/1.

Ath-Thobari meriwayatkan dalam “Al-Tafsir” (5/399) melalui Yunus, dia berkata: Ibnu Wahb memberi tahu kami, dia berkata: Ibnu Zaid mengatakannya dengan kata-kata:

"ما السموات السبع في الكرسي إلا كدراهم سبعة ألقيت في ترس". قال: " وقال أبو ذر: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: ما الكرسي في العرش إلا كحلقة من حديد ألقيت بين ظهري فلاة من الأرض ".

“Tujuh langit dibanding kursi tidak lain seperti tujuh dirham yang dilemparkan ke dalam perisai.”

Dia berkata: "Abu Dzar berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: al-Kursi dibandingkan al-'Arasy itu seperti cincin besi yang dilemparkan di antara dua hamparan padang sahara di bumi."

Ibnu Katsiir mengatakan dalam “al-Bidayah wa an-Nihayah ” (1/14):

"أول الحديث مرسل وعن أبي ذر منقطع» ا. هـ، 

“Awal dari hadits adalah mursal dan yang dari Abu Dzar, dan itu sanadnya terputus”.

Dan di Dhaifkan oleh Syu'aib al-Arna'uuth dalam Syarah Aqidah ath-Thahawiyah hal. 370.

Muhammad bin Hajjaj berkata:

قلت: ورجاله ثقات وهو اصح ما فى الباب والحديث بمجموع الطرق حسن لغيره وفيه دليل الفرق بين الكرسى والعرش فتنبه والله اعلم.

“Saya berkata: Dan orang-orangnya dapat dipercaya, dan itu adalah yang paling shahih dari apa yang ada di bab ini. Dan hadits ini dengan sejumlah jalur-jalurnya adalah HASAN LIGHOIRIHI. Dan hadits ini berisi dalil perbedaan antara al-Kursi dan al-'Arasy , maka perhatikan itu , wallaahu a'lam ". [Baca: Arsip Multaqoo Ahlil Hadits 69/85]

Dan yang sudah maklum adanya bahwa:

أن الرقم سبعة عند العرب يفيد الكثرة ولا يتحدد فقط بالسبعة عددا.

"Angka tujuh di kalangan orang Arab menunjukkan banyak melimpah dan tidak terbatas pada tujuh angka saja".

Dan jika kita melihat persepsi para ilmuwan tentang alam semesta dari keberadaannya hingga saat ini, kita akan terkejut bahwa apa yang mereka bayangkan tidak jauh dari apa yang dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Yaitu seperti dirham dalam perisai atau cangkir. (Gambar No. 6).

Gambar No. 6 - Kesamaan bagaimana para ilmuwan membayangkan bentuk alam semesta dan bagaimana Nabi SAW melihatnya

Dan bagi mereka yang diliputi rasa takjub atau keheranan , lalu mereka bertanya dari mana Nabi SAW ini mendapatkan informasi atau pengamatan ini ?

Kami katakan kepadanya: bahwa Allah SWT telah memperlihkannya kepada Nabi SAW:

Allah SWT berfirman: 

 وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى (١٣) عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى (١٤) عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى (١٥) إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى (١٦) مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى (١٧) لَقَدْ رَأَى مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى (١٨)

"Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar." (QS an-Najm ayat 13–18)

Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ahuma, ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda:

أَتَانِي اللَّيْلَةَ رَبِّي تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِي أَحْسَنِ صُوْرَةٍ قَالَ: أَحْسَبُهُ، قَالَ: فِي الْمَنَامِ، فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ هَلْ تَدْرِي فِيْمَ يَخْتَصِمُ الْمَلأُ اْلأَعْلَى؟ قَالَ: قُلْتُ: لاَ، قَالَ: فَوَضَعَ يَدَهُ بَيْنَ كَتِفَيَّ حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَهَا بَيْنَ ثَدْيَيَّ، أَوْ قَالَ: فِي نَحْرِي، فَعَلِمْتُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي اْلأَرْضِ، قَالَ: يَا مُحَمَّدُ، هَلْ تَدْرِي فِيْمَ يَخْتَصِمُ الْمَلأُ اْلأَعْلَى، قُلْتُ: نَعَمْ، قَالَ فِي الْكَفاَّرَاتِ وَالْكَفَّارَاتُ الْمَكْثُ فِي الْمَسَاجِدِ بَعْدَ الصَّلَوَاتِ وَالْمَشْيُ عَلَى اْلأَقْدَامِ إِلَى الْجَمَاعَاتِ وَإِسْبَاغُ الْوُضُوْءِ فِي الْمَكَارِهِ وَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ عَاشَ بِخَيْرٍ وَمَاتَ بِخَيْرٍ وَكَانَ مِنْ خَطِيْئَتِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ.”

‘Malam tadi Rabb-ku datang kepadaku dalam bentuk yang paling indah - Dia berkata: aku mengira nya bahwa beliau SAW bersabda -: itu terjadi di dalam mimpi. Kemudian Dia SWT berfirman kepadaku: ‘Wahai Muhammad, apakah engkau tahu apa yang menjadi bahan pembicaraan para Malaikat ?’

Aku menjawab, ‘Aku tidak tahu.’

Lalu Allah meletakkan tangan-Nya di antara kedua pundakku, sehingga aku merasakan dingin di dada atau di dekat tenggorokan, maka aku tahu apa yang ada di langit dan bumi.

[Diriwayatkan oleh Al-Tirmidzi (3233) dan Ahmad (3484). Syaikh al-Albani berkata: “Hadits ini shahih.” (Shahiih Sunan at-Tirmidzi 2/ 98 dan Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/194)]

Dalam lafadz riwayat Mu'adz bin Jabal , Rosulullah SAW bersabda:

“إنِّي قمتُ منَ اللَّيلِ فتوضَّأتُ فصلَّيتُ ما قُدِّرَ لي فنعَستُ في صلاتي فاستثقلتُ، فإذا أَنا بربِّي تبارَكَ وتعالى في أحسَنِ صورةٍ، فقالَ: يا مُحمَّدُ قلتُ: ربِّ لبَّيكَ، قالَ: فيمَ يختصِمُ الملأُ الأعلى؟ قلتُ: لا أدري ربِّ، قالَها ثلاثًا قالَ: فرأيتُهُ وضعَ كفَّهُ بينَ كتفيَّ حتَّى وجدتُ بردَ أَناملِهِ بينَ ثدييَّ، فتجلَّى لي كلُّ شيءٍ وعرَفتُ ".

“Sesungguhnya semalam aku bangun dan melakukan shalat sesuai kemampuanku, lalu aku mengantuk dalam shalatku, hingga aku merasa semakin berat rasa kantuk ku. Tiba-tiba aku berjumpa Rabb-ku dalam sebaik-baik bentuk, lalu Dia berfirman:

‘Wahai Muhammad, apakah engkau tahu tentang apa yang diperbantahkan oleh Al-Malaul-A’laa ?’.

Aku menjawab: ‘Aku tidak tahu, wahai Rabb-ku’ - Beliau mengulanginya sebanyak tiga kali- Lalu aku melihat Dia meletakkan telapak tangan-Nya di antara dua pundakku, hingga aku merasakan dinginnya jari-jemari-Nya di antara dadaku. Lalu tampaklah bagiku segala sesuatu dan aku mengenalnya.

Diriwayatkan oleh Al-Tirmidzi (3235) dan Ahmad (22162). Di shahihkan oleh Ahmad Syakir dalam عمدة التفسير 1/790 dan oleh al-Albaani dalam Shahih at-Tirmidzi no. 3235.

 Dari [Ibnu Abbas] bahwa nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda:

أَتَانِي رَبِّي فِي أَحْسَنِ صُورَةٍ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ قُلْتُ لَبَّيْكَ رَبِّ وَسَعْدَيْكَ قَالَ فِيمَ يَخْتَصِمُ الْمَلَأُ الْأَعْلَى قُلْتُ رَبِّ لَا أَدْرِي فَوَضَعَ يَدَهُ بَيْنَ كَتِفَيَّ فَوَجَدْتُ بَرْدَهَا بَيْنَ ثَدْيَيَّ فَعَلِمْتُ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ

"Rabbiku mendatangiku dalam wujud yang paling indah lalu berfirman: 'Hai Muhammad, ' aku menjawab: Baik, Rabb. Ia bertanya: 'Tahukah kamu apa yang diperdebatkan malaikat tertinggi? ' Beliau menjawab: Rabb aku tidak tahu.' Lalu Ia meletakkan tanganNya di atas pundakku hingga aku merasakan dinginnya diantara dadaku lalu aku mengetahui yang ada ditimur dan dibarat.

[HR. At-Tirmidzi no. 3234 dan Ahmad 1/368 , Abu Ya’la (4/475), dan Ibnu Khuzaimah dalam ((Al-Tauhid)) (293)

Al-Tirmidzi berkata: Ini adalah hadits hasan gharib dari jalur ini. Ahmad Syakir berkata dalam ((Musnad Ahmad)) (5/162): "Sanadnya Shahih". Al-Albani berkata dalam ((Sahih Sunan Al-Tirmidzi)): "Shahih".

Ini adalah salah satu tanda kenabian Nabi Muhammad SAW. Dan beliau SAW adalah orang yang Allah SWT perlihatkan padanya ruang angkasa yang luas, lalu beliau SAW menggambarkan tentang langit kepada kita dengan akurasi ini.

Tidak aneh lagi bagi kita untuk mempercayainya dalam hal yang berkaitan dengan informasi tentang bumi. Semua ini untuk menenteramkan hati akan kebenaran agama dan kebenaran keyakinan, sesuai dengan firman Allah Yang Maha Esa.

{ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّكَ عَلَى الْحَقِّ الْمُبِينِ }

Sebab itu bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya kamu berada di atas kebenaran yang nyata. [QS. an-Naml: 79]

Maha Suci Allah yang telah mendukung dan membela Nabi-Nya yang buta huruf dengan kemenangan dan pengetahuannya, dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

******
ALAM SEMESTA BERTHAWAF
******


Thawaf adalah hukum kosmis [Undang-Undang Alam Semesta]. Setiap benda di alam semesta selalu bergerak berputar untuk menjaga keseimbangan. Semua benda langit dan planet-planet, bahkan matahari, semuanya bergerak berputar dari kiri ke kanan melawan arah jarum jam.

Begitu juga dengan berputar galaxy, dan perputaran elektron satuan atom yang mengandung listrik. Semuanya bergerak berputar dari kiri ke kanan.

Begitu halnya dengan peredaran sirkulasi darah dalam tubuh manusia. Sirkulasi darah dimulai dari jantung yang kemudian memompanya dan mengalirkannya ke semua sisi tubuh dari arah berlawanan dengan arah jarum jam.

ALAM MICRO BERTHAWAF:

Di alam mikro, pada bagian terkecil dari setiap benda yang disebut atom, disamping melakukan putaran rotasi dengan arah berlawanan dengan jarum jam seperti perputaran (rotasi) bumi, elektron-elektron juga akan selalu berputar mengelilingi inti (pusat) atom.


Dalam situs Quran & Science, Prof. Dr. Ahmad Fouad Pasha dari Cairo University berpendapat bahwa thawaf adalah hukum kosmis [Undang-Undang Alam Semesta].

Dan beliau juga menyampaikan bahwa penemuan-penemuan ilmiah membuktikan kita hidup di alam semesta yang tergantung pada revolusi bumi mengitari matahari sekali dalam setahun, bulan mengelilingi bumi secara teratur, demikian halnya dengan satelit planet lain.

Hukum revolusi juga berlaku pada atom, satuan terkecil benda yang bisa dilihat dengan mikroskop. Atom terdiri atas sebuah inti atom dan beberapa elektron. Seluruh elektron di dalam atom bergerak mengelilingi inti atom persis seperti thawaf mengelilingi Ka’bah.

Beliau menambahkan bahwa Ka'bah adalah pusat spiritual dari orang-orang beriman. Mengacu pada ikatan seorang hamba dengan Tuhannya. Tidak hanya ketika berhaji, pemeluk Islam juga shalat menghadap Ka'bah setidaknya lima kali dalam sehari. Umat Islam dari segala penjuru dunia menghadap ke satu titik. Untuk menjaga keseimbangannya, setiap benda di alam semesta ini selalu bergerak berputar.

ALAM MACRO BERTTHAWAF:

Di alam makro, bumi bersama planet-planet yang lain akan senantiasa berputar mengelilingi matahari (berevolusi). Sementara itu matahari bersama bumi, planet-planet lainnya, dan puluhan bulan juga berputar mengelilingi Pusat Galaksi Bimasakti [Black Hole].

Allah SWT berfirman:

وَالسَّمَاۤءِ ذَاتِ الْبُرُوْجِۙ

"Demi langit yang mempunyai gugusan bintang (Galaksi)". [QS. al-Buruuj: 1]

Dan Allah SWT berfirman:

{ وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْحُبُكِ }

“Dan demi langit yang mempunyai jalan-jalan”. [QS. adz-Dzaariyat: 7]

{Yang dimaksud jalan-jalan dalam ayat ini adalah orbit bintang-bintang dan planet-planet)

Dan perjalanan matahari juga telah telah dijelaskan dalam Al Qur’an 1400 tahun yang lalu sebagaimana Firman Allah SWT yang artinya:

وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ () وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ () لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

“Dan Matahari berjalan di tempat peredarannya untuk masa yang telah ditentukan baginya. Itulah ketetapan dari Yang Maha Kuasa lagi Maha mengetahui. Dan bagi bulan telah Kami tetapkan manzilah-manzilah, sehingga dia kembali sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin matahari menyusul bulan dan tidak mungkin malam mendahului siang karena semua beredar pada garis orbitnya” (QS. Yasiin: 38-40)

Perjalanan matahari mengelilingi pusat galaksi bimasakti (yang disebut BLACK HOLE) baru diketahui oleh para ilmuwan modern pada akhir abad ke 20.

Gambar: Galaksi Bima Sakti. Mengelilingi Black Hole. Posisi matahari di tepi.

Di dalam galaksi Bimasakti itu sendiri mempunyai sekitar milyaran matahari. Matahari kita tidak berada di pusat Bima Sakti namun berada agak di tepi, dengan jarak antara Matahari dan pusat galaksi sekitar 27.700 tahun cahaya. Dugaan kuat, di pusat galaksi bersemayam lubang hitam supermasif (SUPERMASSIVE BLACK HOLE). Titik tempat lubang hitam itu berada disebut sebagai Sagitarius A* (dibaca: Sagittarius A-star), suatu objek yang memancarkan gelombang radio yang sangat kuat.

Selain itu, di alam jagad raya ini, tidak hanya ada satu galaksi saja yaitu galaksi Bimasakti. Akan tetapi terdapat begitu banyak galaksi galaksi yang lainnya lagi. Dan kesemuanya itu membentuk kluster galaksi.

Selanjutnya sistem kluster galaksi yang terdiri atas milyaran benda-benda angkasa seperti matahari, planet, bulan, meteor, asteroid, dan lain-lain juga berputar (tawaf) mengelilingi pusat galaksi, yang oleh NASA disebut ”MONSTER BLACK HOLE” karena ukurannya yang jauh lebih besar dibandingkan black hole dalam galaksi bimasakti.

GAMBAR: MONSTER BLACK HOLE

Subhanallah, ternyata kluster galaksi yang berisi trilyunan benda-benda angkasa itu tidak hanya satu, tapi masih ada milyaran lagi di sana, dan semuanya berputar (tawaf) mengelilingi pusat yang entah berada di mana karena hingga saat ini belum ada teleskop tercanggih yang berhasil memotretnya.

NASA sendiri mengakui bahwa pengetahuan manusia mengenai alam semesta hingga sekarang ini kira-kira baru sebesar 3 % saja dibandingkan dengan apapun yang telah Allah jadikan di muka bumi ini.

Semua benda langit yang senantiasa berputar (tawaf) itu selalu dalam keadaan keseimbangan, sebagaimana Allah menjelaskan dalam Al Qur’an yang artinya:

ٱلَّذِى خَلَقَ سَبْعَ سَمَٰوَٰتٍۢ طِبَاقًا ۖ مَّا تَرَىٰ فِى خَلْقِ ٱلرَّحْمَٰنِ مِن تَفَٰوُتٍۢ ۖ فَٱرْجِعِ ٱلْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِن فُطُورٍۢ

“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah yang tidak seimbang. Lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?” (QS. Al Mulk: 3)

Kita semua setiap saat selalu dalam keadaan sedang berthawaf , namun thawafnya thawaf terpaksa karena mengikuti pergerakan thawafnya Bumi dan alam semesta.

Allah SWT berfirman:

﴿ وَلَهٗٓ اَسْلَمَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ طَوْعًا وَّكَرْهًا وَّاِلَيْهِ يُرْجَعُوْنَ ﴾

“Dan siapa saja yang di langit dan di bumi patuh tunduk dan berserah diri kepada-Nya, (baik) dengan suka maupun terpaksa, dan hanya kepada-Nya mereka dikembalikan?". (QS. Ali 'Imran: 83)

"Ritual tawaf adalah simbol ketaatan alam semesta kepada Sang Pencipta, yaitu senantiasa melakukan gerak berputar," jelas Profesor Riset Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin.

Tawaf, menurut dia, sama halnya dengan gerak Bumi berputar pada porosnya yang mengitari Matahari, Bulan mengitari Bumi, seperti bagaimana Bumi dan planet lain mengitari Sang Surya dalam kesatuan galaksi. Seperti planet lain di luar tata surya mengitari bintangnya. Dengan segala keteraturannya.

Doktor lulusan Department of Astronomy, Kyoto University, Jepang itu menambahkan, jumlah tawaf sebanyak tujuh kali juga menjadi simbol tak terhingga dari simulasi gerak alam semesta. "Mengapa tujuh? Simbol tujuh itu juga berarti alam semesta ini bergerak secara terus-menerus, tanpa henti," kata dia.

Senada, Prof. Dr. Ahmad Fouad Pasha dari Kairo University berpendapat, tawaf adalah hukum kosmis. "Penemuan-penemuan ilmiah membuktikan kita hidup di alam semesta yang tergantung pada revolusi: Bumi mengitari Matahari sekali dalam setahun, Bulan mengelilingi Bumi secara teratur, demikian halnya dengan satelit planet lain," kata dia seperti dimuat situs Quran & Science.

Ketika kita berthawaf mengelilingi Ka’bah, bulan juga berthawaf mengelilingi bumi yang mengakibatkan terjadinya pergantian waktu bulan. Bumi juga berthawaf mengelilingi matahari yang mengakibatkan terjadinya pergantian tahun.

Bumi berthawaf, berputar pada porosnya dengan kecepatan 1600 km/jam. Bumi juga berputar mengelilingi matahari dengan kecepatan 107.000 km/jam. Sungguh suatu kecepatan yang luar biasa, jauh lebih cepat daripada pesawat angkasa ulang-alik paling canggih berkecepatan 20.000 km/jam.

Demikianlah Allah yang Maha Kuasa mengaturnya, agar keseimbangan alam terjaga terus menerus dengan pergantian waktu yang tepat.

Dengan thawafnya bumi, bulan, dan matahari yang demikian cepat, waktu berlalu dengan cepat, waktu selalu maju tak pernah berulang kebelakang. Maka dari itu waktu yang masih kita miliki untuk hidup jangan sampai disia-siakan. Kita harus berpacu dengan waktu untuk mengumpulkan amal kebaikan sebanyak-banyaknya.

Thawaf merupakan salah satu rangkaian ibadah Haji dan Umroh yang mengasah komitmen dan integritas kita kepada Allah. Bahkan di luar rangkaian ibadah Haji dan Umroh , kita diperintahkan untuk berthawaf mengelilingi Ka'bah , seperti Thawaf Tahiyyatul Masjid atau Thawaf Sunnah.

Dalam thawaf kita melakukan pembangunan mental untuk selalu menjadikan Allah sebagai tujuan, komitmen, prinsip, serta memegang teguh ketulusan dan kejujuran dalam beribadah. Wallahu a'lam bishawab 

Posting Komentar

0 Komentar